Bayi Suriah yang Lahir Bertepatan dengan Terjadinya Gempa Mengantarkan Sang Ibu 'Hidup Kembali'

- 13 Februari 2023, 05:30 WIB
Fatmah Ahmad, menggendong bayinya yang baru lahir Najm al-Din Mahmoud, yang lahir pada hari yang sama saat gempa, di Aleppo, Suriah 10 Februari 2023.
Fatmah Ahmad, menggendong bayinya yang baru lahir Najm al-Din Mahmoud, yang lahir pada hari yang sama saat gempa, di Aleppo, Suriah 10 Februari 2023. /REUTERS/Firas Makdesi

ZONA PRIANGAN - Saat terjadi gempa bumi, keluarga Fatmah Ahmad meninggalkan rumah mereka di kota Aleppo, Suriah utara, hanya untuk melahirkan - melahirkan anak ketiganya di rumah sakit beberapa jam kemudian.

Perjalanan menuju rumah sakit begitu sulit, "banyak kematian dan kerusakan di sekitar kami", katanya, sebelum petugas penyelamat membawa mereka ke tempat yang aman.

"Semoga Tuhan melindunginya, memberinya kehidupan yang baik dan tidak menjauhkan saya darinya," katanya soal bayinya yang diberi nama Najm al-Din Mahmoud.

Baca Juga: Pemilik Restoran Turki Berlomba untuk Memberi Makan Korban Gempa

"Dia menghidupkanku kembali. Aku takut kehilangan dia," tambahnya.

Bahkan setelah dia lahir, ibu dan bayinya menghadapi bahaya. Gempa susulan besar melanda hari itu saat mereka terbaring di bangsal bersalin di lantai atas.

Tidak dapat bergerak, mereka ditinggalkan sendirian saat para dokter melarikan diri demi keselamatan. Orangtuanya dan dua anaknya yang lain, berusia satu dan tiga tahun, berada di lantai bawah rumah sakit, katanya.

Baca Juga: Tim Penyelamat Bekerja Keras untuk Menyelamatkan Penyintas Gempa Turki dan Suriah yang Semakin Sulit Ditemukan

Sementara sang suami yang berprofesi sebagai seorang prajurit, sedang berdinas di luar Aleppo dan tidak ada di sana saat istrinya melahirkan anak ketiganya.

"Saya membedongnya dan mulai berdoa agar Tuhan melindungi kami sampai gempa berakhir dan kami bisa turun dengan selamat," katanya.

Dievakuasi dari rumah mereka dan sekarang meninggalkan rumah sakit, keluarga tersebut tinggal sementara di tenda, bagian dari area penampungan dekat bandara yang disediakan oleh kota untuk orang-orang yang mengungsi akibat gempa.

Baca Juga: Rusia Mengklaim Desa di Pinggiran Bakhmut dalam Serangan Besar di Wilayah Timur

Bangunan mereka tidak runtuh tetapi mereka tidak dapat kembali sampai bangunan itu dinyatakan aman untuk ditinggali.

Sementara Najm terbaring berbalut selimut, mata mungilnya terpejam, saat keluarga menyiapkan alas tidur di lantai tenda pengungsian.

Fatmah menceritakan petualangan kelahirannya, sambil memberi makan anak-anaknya yang masih kecil, ia tampak berseri-seri dengan penuh kebahagiaan.***

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x