Erdogan Ajukan Syarat Mengejutkan: Turki Bergabung dengan Uni Eropa sebelum Setujui Swedia di NATO

- 11 Juli 2023, 00:19 WIB
Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson dan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg berjabat tangan di samping Presiden Turki Tayyip Erdogan, pada malam KTT NATO, di Vilnius, Lituania, 10 Juli 2023.
Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson dan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg berjabat tangan di samping Presiden Turki Tayyip Erdogan, pada malam KTT NATO, di Vilnius, Lituania, 10 Juli 2023. /REUTERS/Yves Herman/Pool

ZONA PRIANGAN - Presiden Turki, Tayyip Erdogan, dalam langkah yang tak terduga, mengatakan pada hari Senin bahwa Uni Eropa harus membuka jalan bagi akses Ankara ke blok tersebut sebelum parlemen Turki menyetujui upaya Swedia untuk bergabung dengan aliansi militer NATO.

Upaya Turki untuk bergabung dengan Uni Eropa telah terhenti selama bertahun-tahun setelah pembicaraan keanggotaan dimulai pada tahun 2005 di bawah kepemimpinan Erdogan sebagai perdana menteri.

Hubungan antara Ankara dan anggota blok tersebut memburuk beberapa tahun lalu, terutama setelah upaya kudeta yang gagal pada tahun 2016 di Turki, tetapi sejak itu membaik. Blok tersebut bergantung pada bantuan sekutu NATO Ankara, terutama dalam hal migrasi.

Baca Juga: Drama Diplomasi: Rusia Protes Pembebasan Komandan Ukraina oleh Presiden Zelenskiy

Dalam perubahan pendekatan yang mengejutkan, Erdogan pada hari Senin menghubungkan persetujuan Ankara terhadap upaya Swedia untuk bergabung dengan NATO dengan Turki akhirnya bergabung dengan Uni Eropa.

"Saya memanggil dari sini kepada negara-negara yang membuat Turki menunggu di pintu Uni Eropa selama lebih dari 50 tahun," kata Erdogan, berbicara sebelum keberangkatannya ke pertemuan puncak NATO di Vilnius, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.

"Pertama, datanglah dan bukalah jalan bagi Turki di Uni Eropa, dan kemudian kami akan membuka jalan bagi Swedia, seperti yang kami lakukan untuk Finlandia," katanya, menambahkan bahwa ia akan mengulangi panggilannya tersebut selama pertemuan puncak.

Baca Juga: Konflik di Perbatasan: Rudal Ukraina Ditembak Jatuh, Rusia Mencapai Kemenangan Pertahanan

Juru bicara Komisi Eropa mengatakan perluasan NATO dan Uni Eropa adalah "proses terpisah".

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x