Erdogan Ajukan Syarat Mengejutkan: Turki Bergabung dengan Uni Eropa sebelum Setujui Swedia di NATO

- 11 Juli 2023, 00:19 WIB
Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson dan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg berjabat tangan di samping Presiden Turki Tayyip Erdogan, pada malam KTT NATO, di Vilnius, Lituania, 10 Juli 2023.
Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson dan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg berjabat tangan di samping Presiden Turki Tayyip Erdogan, pada malam KTT NATO, di Vilnius, Lituania, 10 Juli 2023. /REUTERS/Yves Herman/Pool

"Proses akses untuk setiap calon negara didasarkan pada keunggulan setiap negara," kata juru bicara tersebut, menambahkan bahwa kedua proses tersebut tidak dapat dikaitkan.

Ditanya tentang komentar Erdogan, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan meskipun ia mendukung keanggotaan Ankara di Uni Eropa, sejauh yang ia tahu, Swedia telah memenuhi syarat untuk bergabung dengan NATO.

Baca Juga: Kedatangan Wagner di Belarus: Polandia Bersiap Hadapi Ketegangan Perbatasan

"Masih mungkin untuk mengambil keputusan positif mengenai Swedia di Vilnius," kata Stoltenberg dalam konferensi pers.

Pertemuan Vilnius
Swedia dan Finlandia mengajukan keanggotaan NATO tahun lalu, meninggalkan kebijakan non-alian militer yang telah berlangsung selama dekade Perang Dingin sebagai respons terhadap invasi Rusia ke Ukraina.

Sementara keanggotaan NATO Finlandia disetujui pada bulan April, Turki dan Hongaria belum menyetujui upaya Swedia. Stockholm telah berusaha untuk bergabung dengan blok tersebut pada pertemuan puncak di Vilnius.

Baca Juga: Serangan Mematikan di Lviv: Rusia Menyerang Gedung Hunian, Lima Orang Tewas

Erdogan mengatakan keanggotaan Swedia bergantung pada implementasi kesepakatan yang dicapai musim panas lalu selama pertemuan puncak aliansi di Madrid, dan menambahkan bahwa tidak ada yang boleh mengharapkan kompromi dari Ankara.

Ankara mengatakan Swedia dinilai belum melakukan upaya yang cukup dalam melawan orang-orang yang dianggap sebagai teroris oleh Turki, terutama anggota Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dinyatakan sebagai organisasi teroris oleh Turki, Uni Eropa, dan Amerika Serikat.

Sinan Ulgen, mantan diplomat dan direktur Centre for Economic and Foreign Policy Studies yang berbasis di Istanbul, mengatakan langkah Erdogan tidak akan memperkuat posisi Turki pada pertemuan puncak Vilnius.

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah