Upaya Perdamaian Ukraina: Inisiatif Afrika yang Menarik Perhatian Putin

- 28 Juli 2023, 17:32 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara dalam sebuah sesi KTT Rusia-Afrika di Saint Petersburg, Rusia, 27 Juli 2023.
Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara dalam sebuah sesi KTT Rusia-Afrika di Saint Petersburg, Rusia, 27 Juli 2023. /Sputnik/Pavel Bednyakov/Pool via REUTERS/File Photo

Ia menyatakan bahwa Rusia keluar dari kesepakatan Laut Hitam pekan lalu karena negara-negara miskin tidak mendapatkan gandum dan Barat tidak memenuhi kewajibannya.

Sejak keluar dari kesepakatan itu, Rusia telah beberapa kali melakukan serangan udara terhadap pelabuhan dan gudang gandum di Ukraina, sehingga memicu tuduhan dari Ukraina dan Barat bahwa Rusia menggunakan pangan sebagai senjata perang, dan harga gandum global kembali naik.

Baca Juga: Misteri Nasib Pasukan Bayaran Wagner: Putin Tawarkan Ganti Komandan, Prigozhin Berada di Mana?

Putin menggunakan pertemuan di St. Petersburg ini untuk mencoba memberikan momentum baru bagi hubungan Rusia dengan Afrika, dengan menjanjikan peningkatan perdagangan dan investasi di sana sebagai bagian dari upaya untuk melawan apa yang ia gambarkan sebagai tatanan dunia yang didominasi AS.

Pada hari Kamis, ia berjanji akan mengirimkan gandum Rusia secara gratis dalam beberapa bulan mendatang ke enam negara yang menghadiri pertemuan puncak ini.

Dalam keterangan pada Jumat, ia mengatakan bahwa Moskow menghormati proposal perdamaian Afrika mengenai Ukraina dan tengah mempelajarinya dengan cermat.

Baca Juga: CIA Melihat Potensi Dampak Pemberontakan di Rusia terhadap Putin

Putin memberikan respons yang dingin terhadap rencana tersebut ketika sekelompok presiden Afrika menyampaikannya kepadanya bulan lalu, menjawab dengan sejumlah keluhan Rusia terhadap Ukraina dan Barat.

Rusia telah lama menyatakan keterbukaannya untuk berbicara, namun pembicaraan tersebut harus mempertimbangkan "realitas baru" di lapangan, di mana mereka menguasai hampir seperlima wilayah Ukraina setelah 17 bulan perang dan telah mengklaim empat wilayah Ukraina sebagai milik mereka.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, menolak ide gencatan senjata yang akan meninggalkan Rusia mengendalikan wilayah tersebut dan memberi waktu bagi pasukannya untuk berkumpul kembali.***

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah