Israel meluncurkan kampanye bulan lalu untuk menghancurkan Hamas, kelompok militan yang menguasai Jalur Gaza, setelah pejuang Hamas melakukan serangan di selatan Israel yang menewaskan warga sipil. Menurut catatan Israel, sekitar 1.200 orang tewas dan 240 dijadikan sandera di Gaza.
Sejak itu, ribuan warga Gaza tewas dan dua pertiga dari penduduknya menjadi pengungsi akibat kampanye militer Israel yang tanpa henti.
Baca Juga: Perang Yom Kippur 1973 dan Hubungannya dengan Konflik Terkini di Israel
Israel telah memerintahkan evakuasi total setengah utara Gaza. Otoritas medis Gaza mengatakan lebih dari 11.000 orang telah dikonfirmasi tewas, sekitar 40% di antaranya adalah anak-anak.
Pertempuran juga terjadi pada hari Senin di rumah sakit utama kedua di utara Gaza, Al-Quds, yang telah berhenti berfungsi.
Palang Merah Palestina mengatakan rumah sakit itu dikelilingi oleh tembakan berat, dan konvoi yang dikirim untuk mengevakuasi pasien dan staf tidak dapat mencapainya.
Baca Juga: Konflik Berdarah di Tepi Barat: Israel dan Palestina dalam Pertempuran Tanpa Akhir
Israel mengatakan telah membunuh "sekitar 21 pejuang" di Al-Quds sebagai balasan tembakan dari pintu masuk rumah sakit.
Israel merilis rekaman yang mengatakan menunjukkan sekelompok pria di gerbang rumah sakit, salah satunya tampak membawa peluncur granat roket.
Sebagai tanda kemajuan Israel di Gaza, stasiun TV Channel 12 menyiarkan foto tentara yang membawa bendera Israel di ruang parlemen Gaza.