Drama Kemanusiaan di Gaza: Kondisi Kritis di Rumah Sakit, Tank Israel, dan Seruan Perlindungan Internasional

- 14 November 2023, 05:14 WIB
Bayi yang baru lahir ditempatkan di tempat tidur setelah dikeluarkan dari inkubator di rumah sakit Al Shifa di Gaza setelah pemadaman listrik, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Gaza City.
Bayi yang baru lahir ditempatkan di tempat tidur setelah dikeluarkan dari inkubator di rumah sakit Al Shifa di Gaza setelah pemadaman listrik, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Gaza City. /Gaza dalam gambar yang diperoleh REUTERS

Israel telah memberi tahu warga sipil untuk pergi dan petugas medis untuk mengirim pasien ke tempat lain.

Israel mengatakan telah berusaha untuk mengungsikan bayi dari ruang perawatan neonatal dan meninggalkan 300 liter bahan bakar untuk menghidupkan generator darurat di pintu masuk rumah sakit, tetapi tawarannya ditolak oleh Hamas.

Baca Juga: Israel Menuntut Pembubaran Panel PBB Terkait Persoalan Gaza

Qidra mengatakan Shifa membutuhkan 8.000-10.000 liter bahan bakar per hari yang didistribusikan oleh Palang Merah atau agensi internasional.

Dr. El Mokhallalati, sang ahli bedah, mengatakan bayi prematur yang biasanya berada di dalam inkubator individu sekarang diatur delapan di satu tempat tidur, tetap hangat dengan sisa daya yang ada.

Setelah tiga bayi meninggal, ada 36 yang masih hidup di unit neonatal, katanya. 

Badan PBB UNRWA kini menampung sekitar 800.000 orang di Gaza, atau separuh dari mereka yang menjadi pengungsi akibat pertempuran.

Baca Juga: Biden akan Melakukan Perjalanan Dinas ke Saudi Arabia dan Israel Terkait Solusi Mahalnya Harga Bensin di AS

Pada hari Senin, badan tersebut mengatakan gudang bahan bakar daruratnya untuk enklaf tersebut akhirnya habis dan segera tidak dapat mengoperasikan ambulans, memasok rumah sakit, menyediakan air minum, atau memompa air kotor.

Konflik ini memecah belah dunia, banyak negara yang mengatakan bahwa serangan Hamas yang menggemparkan itu tidak membenarkan respons Israel yang telah membunuh begitu banyak warga sipil.

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah