Meningkatnya Jumlah Prajurit Israel yang Terluka: Tantangan Besar Bagi Israel

- 29 Desember 2023, 14:00 WIB
Tentara Israel Jonathan Ben Hamou terluka dalam perang dengan Hamas, duduk di kamarnya di divisi rehabilitasi rumah sakit Sheba, di Ramat Gan, Israel, Senin, 18 Desember 2023.
Tentara Israel Jonathan Ben Hamou terluka dalam perang dengan Hamas, duduk di kamarnya di divisi rehabilitasi rumah sakit Sheba, di Ramat Gan, Israel, Senin, 18 Desember 2023. /AP Photo/Oded Bality

Menurut Kementerian Pertahanan Israel, sekitar 3.000 anggota keamanan negara itu terluka sejak militan Hamas menyerbu ke selatan Israel pada 7 Oktober, membunuh 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyandera 240 orang.

Hampir 900 di antaranya adalah tentara yang terluka sejak Israel memulai serangan daratnya pada akhir Oktober, di mana pasukan terlibat dalam pertempuran jarak dekat dengan militan Hamas. Lebih dari 160 tentara tewas sejak operasi darat dimulai.

Baca Juga: Tragedi Kemanusiaan: Lebih dari 20.000 Warga Palestina Tewas dalam Konflik Israel-Hamas

"Mereka bertambah," kata Yagil Levy, yang mengajar hubungan sipil-militer di Open University Israel, tentang yang terluka.

"Ini bisa memiliki dampak jangka panjang jika kita melihat tingkat orang dengan kecacatan yang besar yang harus di-rehabilitasi oleh Israel, yang bisa menimbulkan masalah ekonomi serta masalah sosial".

Perang ini juga membawa penderitaan yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi warga Palestina di Gaza, di mana lebih dari 21.000 tewas, lebih dari 55.000 terluka, dan amputasi menjadi hal biasa. Sebagian besar populasi enklaf kecil ini telah tergusur.

Baca Juga: Drama Pahit Zona Perang: Kematian Sandera Israel dan Kontroversi Kekejaman Militer

Masyarakat Israel masih secara umum mendukung tujuan perang, dan perang ini sebagian besar dianggap sebagai pertempuran eksistensial untuk mengembalikan rasa keamanan yang hilang akibat serangan Hamas.

Media utama negara itu hampir tidak meliput penderitaan yang dialami oleh warga Palestina, dan penderitaan mereka hampir tidak tercatat dalam wacana publik Israel.

Di negara dengan wajib militer bagi kebanyakan orang Yahudi, nasib para prajurit adalah topik yang sensitif dan emosional.

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: AP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah