Kecerdasan Buatan Dipakai untuk Lacak Covid-19, Telah Digunakan untuk Studi Tentang Penyakit Menular

- 2 November 2020, 23:38 WIB
HealthMap, sebuah aplikasi AI yang dikelola oleh Boston Children’s Hospital, diluncurkan tahun 2006. Ini adalah salah satu mekanisme pelacakan pertama yang mendeteksi wabah COVID-19 di Tiongkok./healthmap.org
HealthMap, sebuah aplikasi AI yang dikelola oleh Boston Children’s Hospital, diluncurkan tahun 2006. Ini adalah salah satu mekanisme pelacakan pertama yang mendeteksi wabah COVID-19 di Tiongkok./healthmap.org /

ZONA PRIANGAN - Kecerdasan Buatan (AI) menjadi alat yang bermanfaat untuk melacak dan menangani Covid-19 di AS dan mancanegara.

Dilansir laman Share America, sejumlah lembaga AS tengah mengembangkan teknologi AI atau memanfaatkan teknologi yang sudah ada sebelumnya untuk memantau dan menangani virus corona.

HealthMap, sebuah aplikasi AI yang dikelola oleh Boston Children’s Hospital, diluncurkan tahun 2006. Ini adalah salah satu mekanisme pelacakan pertama yang mendeteksi wabah COVID-19 di Tiongkok.

Baca Juga: Akhirnya Pohon Jati Pereket di Kertajati Dicabut, Ditonton Warga yang Takjub Karena Jati Tak Berakar

“Data HealthMap telah digunakan untuk studi penelitian terjadinya penyakit menular”, terang Kara Sewalk dari Boston Children’s Hospital, “Dan bahkan dapat digunakan oleh masyarakat umum untuk menerima informasi seketika tentang penyebaran penyakit di komunitasnya” atau tempat tujuan perjalanannya.

Algoritma HealthMap mengumpulkan data secara daring terkait peristiwa penyakit menular di seluruh dunia dari organisasi berita dan media sosial dalam 15 bahasa. Sewalk juga menambahkan, sistem ini kemudian memanfaatkan pembelajaran mesin dan teknologi pemrosesan bahasa alami guna melacak wabah.

Sebelum pandemi ini, para peneliti di University of California, San Diego (UCSD) bekerja selama 18 bulan untuk menciptakan sistem AI yang mendeteksi pneumonia dan kerusakan paru-paru pada pasien.

Baca Juga: Satu Orang Tenggelam di Sungai Citarum, Kabupaten Bandung, Basarnas Bandung Lakukan Pencarian

Menurut laporan media, ketika COVID-19 mulai merebak di rumah-rumah sakit yang berafiliasi dengan UCSD, para dokter menggunakan teknologinya untuk membantu mendiagnosis dan melacak COVID-19 pada lebih dari 6.000 sinar X bagian dada.

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x