Kiswah, Penutup Kabah, Dulunya Berwarna Putih, Sekarang Berwarna Hitam Inilah Penjelasannya

12 April 2022, 22:08 WIB
Petugas mengangkat bagian bawah kiswah dan memasang kain putih setinggi 3 m.* /SPA/

ZONA PRIANGAN – Kiswah adalah penutup Kabah yang berwarna hitam, yang akan diganti setiap hari kesembilan bulan Dzulhijjah, mengikuti kebiasaan yang dilakukan Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya.

Dikabarkan bahwa setelah penaklukan Mekah pada tahun kesembilan Hijriah, Nabi menutupi Kabah dengan kain dari Yaman ketika ia melakukan haji wada.

Kiswah ini diganti sekali dalam setahun selama pelaksanaan haji setelah para jemaah haji menuju Padang Arafah, untuk persiapan menerima para jemaah di pagi berikutnya, yang bertepatan dengan Idul Adha.

Baca Juga: Kota Mekah dan Madinah Diselimuti Warna Merah Gelap, Mungkinkah Pertanda Kiamat Kian Dekat

Warna penutup Kabah telah berubah-ubah selama berabad-abad, bahkan selama masa pra-Islam Kabah tidak ditutup.

Seorang raja Yaman bernama Tubbaa Al-Humairi merupakan orang pertama yang memberi penutup Kabah setelah mengunjungi Mekah dan memasukinya.

Nabi Muhammad SAW menutupinya dengan kain Yamani berwarna putih dan merah, dan Abu Bakar Siddiq, Umar bin Khattab, dan Usman bin Affan menutupinya dengan warna putih.

Baca Juga: Ini 4 Perilaku yang Dikhawatirkan Nabi Muhammad SAW, Nomor 1 Diawali dengan Perut Buncit

Selama era Abasiyah, kiswah menggunakan warna putih dan merah. Sementara saat Sultan Seljuk berkusa Kabah ditutupi dengan kain brukat hitam, dan ini berlanjut hingga sekarang.

Dr. Fawaz Al-Dahas, diretur Pusat Sejarah Mekah, kepada Arab News mengatakan: “Kabah suatu saat pernah ditutup dengan kain putih, suatu saat dengan hitam, dan pemilihan warna ini berdasarkan finansial di setiap era.”

Kain Qubati yang dibawa dari Mesir merupakan salah satu jenis kain terbaik yang digunakan untuk menutupi Kabah. Kiswah Yamani juga merupakan kain berkualitas dan sangat terkenal pada saat itu.

Baca Juga: Mencukur Bulu Kemaluan dan Cabut Bulu Ketiak Jangan Lebih dari 40 Hari, Ini Penjelasannya

Mengapa warnanya selalu berubah selama berabad-abad?

Al-Dahas mengatakan putih merupakan warna yang terang, tetapi tidak tahan lama. Karena sering sobek, kotor, dan tidak suci akibat disentuh para jemaah dan karena itu tidak praktis atau tahan lama.

Kemudian diganti dengan kain brukat berwarna hitam dan putih dan shimla, yang biasa digunakan untuk menutupi tenda-tenda Arab.

“Kiswa dulunya berubah dari waktu ke waktu kapan pun kain tersedia. Ini menjadi kasus pada era Kulafaur Rashidin, Umayyah, dan Abasiyah,” katanya.

Baca Juga: Ada Dua Ampunan dari Allah SWT Berupa Maghfirah dan Afuw, Coba Baca Doa Ini agar Semua Dosa Terhapus

Hitam akhirnya dipilih pada akhir era Abasiyah karena tahan lama dan tidak mudah rusak atau kotor saat disentuh para pengunjung, peziarah, dan orang-orang dengan berbagai budaya dari seluruh dunia.

Dengan berlanjutnya musim Umrah, Al-Dahas mengatakan kiswah harus diangkat ke bagian tengah Kabah untuk menjaga dan mencegah orang untuk menyentuhnya.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Arab News

Tags

Terkini

Terpopuler