Pertama di Indonesia, Pabrik Katalis Merah Putih Berkapasitas 800 Ton per Tahun Akan Dibangun

14 Agustus 2020, 14:44 WIB
PENANDATANGANAN perjanjian usaha patungan pendirian pabrik katalis merah putih oleh PT Pertamina (Persero), PT Pupuk Kujang, dan PT Rekacipta Inovasi ITB di ITB, Kota Bandung.* /ISTIMEWA/

ZONA PRIANGAN - Perusahaan patungan pabrik katalis merah putih yang merupakan hilirisasi dari pengembangan katalis akhirnya disepakati untuk didirikan oleh PT Pertamina (Persero), PT Pupuk Kujang, dan PT Rekacipta Inovasi ITB di Institut Teknologi Bandung.

Penandatanganan perjanjian usaha patungan pendirian pabrik katalis merah putih tersebut telah dilakukan oleh Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, Plt. Direktur Utama PT Pupuk Kujang Rita Widayati, dan Direktur Utama PT Rekacipta Inovasi ITB Alam Indrawan, di kampus ITB, Jalan Ganesha, Kota Bandung, Rabu, 29 Juli 2020 lalu.

Pabrik katalis berkapasitas 800 ton/tahun yang akan dibangun tersebut, adalah pabrik katalis nasional pertama di Indonesia yang 100% dikembangkan dan dibangun oleh anak bangsa.

Baca Juga: iQOO 5 Muncul di Geekbench Saat Versi Pro Menampilkan Fitur Kamera

Pabrik ini berlokasi di Kawasan Industri Cikampek dan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan katalis industri pengilangan minyak, industri kimia dan petrokimia, serta industri energi.

Tim Laboratorium Teknik Reaksi Kimia dan Katalisis (TRKK) ITB, Prof. Subagjo, mengatakan, pabrik katalis ini akan mulai dibangun pada September 2020 mendatang dan diharapkan akan mulai berproduksi pada tri wulan kedua 2021.

"Pengembangan dan pembangunan pabrik katalis ini membuka peluang bagi Indonesia untuk mandiri dalam teknologi proses dan ketahanan energi," katanya di Bandung, Jumat 14 Agustus 2020.

Baca Juga: 35 Proyek Dinyatakan Gagal Semua, Pengusaha: Aneh Baru Terjadi

Lebih lanjut Subagjo mengatakan, katalis adalah kunci teknologi proses. Hampir seluruh industri proses, baik itu industri kimia, petrokimia, pengilangan minyak dan gas, maupun oleokimia, termasuk di dalamnya teknologi energi terbarukan berbasis biomassa dan minyak nabati, memerlukan katalis.

"Penguasaan teknologi katalis adalah langkah awal bagi kemandirian dalam bidang teknologi proses. Sementara itu, Indonesia mengimpor hampir seluruh kebutuhan katalis nasional," paparnya.

Menurut Subagjo, pembangunan pabrik katalis merah putih ini dimaksudkan untuk mengurangi porsi impor katalis nasional, mengembangkan katalis untuk teknologi proses, dan penguatan industri proses dalam negeri sehingga tidak bergantung pada katalis impor.

Baca Juga: Akhir Pekan Datang, Dapatkan Sepeda Lipat dengan Panduan Cerdas Ini

"Diharapkan, melalui penelitian pengembangan katalis merah putih untuk industri kilang minyak bumi, industri proses produksi bahan bakar nabati, industri oleokimia, dan industri petrokimia, menjadi solusi bagi NKRI untuk meningkatkan kedaulatan teknologi proses nasional," katanya.

Laboratorium TRKK ITB dan Pusat Rekayasa Katalisis ITB (CaRE ITB), lanjut Subagjo, telah melakukan penelitian di bidang pengembangan katalis untuk industri kilang minyak dan industri petrokimia serta pengembangan proses energi terbarukan sejak 1982.

"Sejak tahun 2017 hingga saat ini, Kementerian Riset dan Teknologi-BRIN RI memberikan dana penguatan inovasi kepada TRKK-ITB untuk mengembangkan hasil penelitian yang telah dilakukan di TRKK-ITB," ungkapnya.

Baca Juga: Selama Dua Hari, Bangkai Penyu Berserakan di Pantai Batukaras

Dengan dana penguatan inovasi ini, jelas Subagjo, TRKK-ITB berhasil membangun Industri Katalis untuk Pendidikan, yang meliputi pabrik katalis berkapasitas 1-5 kg/batch, lengkap dengan peralatan uji aktivitas dan karakterisasi katalis.

"Bantuan ini sangat membantu upaya hilirisasi hasil penelitian di TRKK-ITB dan CaRE ITB," ucapnya.

Saat ini kata Subagjo, pembangunan pabrik katalis ini telah masuk menjadi salah satu klaster dari rencana besar dalam Prioritas Riset Nasional (PRN).

Baca Juga: Jadwal Program Acara RCTI 14 Agustus 2020, Sore ini ada Preman Pensiun S2 dan Tukang Ojek Pengkolan

"Dalam perkembangannya, pembangunan pabrik katalis ini kemudian menjadi salah satu tema yang diusung dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dikoordinasikan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI," paparnya.

Sementara TRKK-ITB dan CaRE ITB, lanjut Subagjo, telah berhasil mengembangkan beberapa katalis untuk pengolahan minyak mentah dan produksi bahan bakar nabati, dan proses produksi bahan bakar nabati dari minyak sawit.

"Beberapa katalis pengolahan minyak bumi yang dikembangkan bersama Research & Technology Center PT Pertamina (Persero) telah dikomersialkan. PT Pertamina (Persero) telah menggunakan lebih dari 200 ton katalis merah putih di berbagai kilangnya," pungkasnya.***

Editor: Yurri Erfansyah

Tags

Terkini

Terpopuler