Kasus di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek Membuat Ustaz Abdul Somad Ngamuk-ngamuk, Ada Apa Ya?

- 12 Desember 2020, 17:15 WIB
USTAZ Abdul Somad (UAS) memberikan jawaban telak atas sindiran keterlibatannya dalam politik.*
USTAZ Abdul Somad (UAS) memberikan jawaban telak atas sindiran keterlibatannya dalam politik.* /Instagram.com/@ustadzabdulsomad_official

ZONA PRIANGAN - Gaya ceramah yang kritis masih melekat pada Ustaz Abdul Somad (UAS).

Sabtu 12 Desember 2020, lewat kanal YouTube, UAS mendesak Komnas HAM untuk mengusut tuntas kasus di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek.

Menurut UAS, masih banyak masyarakat yang penasaran, apa yang sebenarnya yang terjadi pada Senin 7 Desember 2020 dini hari itu.

Baca Juga: Pendukung Nina Agustina-Lucky Hakim Ketar Ketir, Pencoblosn di 3 TPS Diulang Karena Ada Kecurangan

UAS juga meminta, jangan ada yang ditutup-tutupi, semua harus terungkap dengan jelas.

Artikel ini sebelumnya sudah tayang di Galamedianews.com dengan judul "Ustadz Abdul Somad Ngamuk-Ngamuk: Tak Beriman Sampai Kau Sayang Kepada Saudaramu!"

Sudah sewajarnya Komnas HAM membentuk tim independen, temukan fakta-fakta di lapangan.

Baca Juga: Hindari Perilaku Ini Karena Mempercepat Tulang Keropos dan Nyeri Sendi

“Harus diusut itu siapa yang menembak dari jarak dekat, siapa yang menyiksa, dan membakar," ujar UAS dengan nada ngamuk-ngamuk.

UAS mempertanyakan, siapa yang melakukan autopsi tanpa izin keluarga, kenapa perutnya dibelah. Kenapa kulitnya biru-biru, kenapa dipukul pakai senjata tumpul.

Dia mengingatkan, para aparat yang terlibat dalam kasus tersebut suatu saat akan memiliki anak. Dan, bisa merasakan bagaimana bila keturunannya diperlakukan seperti itu.

Baca Juga: Benar Loh Ada Keturunan Nabi Muhammad SAW di Indonesia, Ini Daftar Namanya

“Ingat, kau juga akan punya anak. Kau juga akan punya keturunan. Bagaimana kalau anakmu yang dikandung istrimu sembilan bulan 10 hari dibesarkan dengan tetes air mata, diperlukan seperti itu,” serunya.

Dengan nada sedikit tinggi, UAS mengatakan, enam pemuda yang tertembak mati itu punya orang tua. Mereka bukan lahir dengan sendirinya.

“Wahai aparat, enam orang itu bukan anak kucing, enam orang itu manusia, sebaya dengan anak-anakmu. Tak beriman sampai kau sayang kepada saudaramu. Tak beriman kamu sampai ada rasa saudaramu,” ucapnya.

Baca Juga: Covid-19 Bisa Dihindari, Coba Ikuti Beberapa Perilaku Nabi Muhammad SAW Ini

Kalau engkau bisa merasakan sakit, lanjut UAS, berarti kau makhluk hidup. Kalau bisa merasakan sakit orang lain barulah kau disebut manusia.

“Kalau sekadar sakit, anjing pun merasakan sakit, babi pun merasakan sakit. Berapa banyak manusia, tetapi otaknya otak anjing, otak babi. Kenapa saya bilang begitu, karena anjing dan babi ada dalam Alquran,” pungkas Ustaz Abdul Somad.***(Dicky Aditya/Galamedianews.com)

Editor: Parama Ghaly

Sumber: YouTube Galamedia News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x