Majalah Playboy Punya Senjata Rahasia Tentang Habib Rizieq, Cuma Belum Mau Dipublikasikan

- 21 Desember 2020, 12:08 WIB
IMAM Besar Front Pembela Islam, Habib Rizieq Shihab.*
IMAM Besar Front Pembela Islam, Habib Rizieq Shihab.* /ANTARA/Muhammad Iqbal

ZONA PRIANGAN - Sepak terjang Habib Rizieq Shihab selalu menjadi buah bibir baik di media massa, media sosial, hingga kerumunan orang.

Banyak yang penasaran, kira-kira target apa yang diinsar Habib Rizieq, yang selama ini cukup kritis terhadap kebijakan pemerintah.

Belakangan ada pengakuan yang mengejutkan dari mantan Pemimpin Redaksi Majalah Playboy Indonesia, Erwin Arnada.

Baca Juga: Benar Loh Ada Keturunan Nabi Muhammad SAW di Indonesia, Ini Daftar Namanya

Erwin Arnada mengaku masih punya senjata rahasia terkait Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) itu.

Artikel ini sebelumnya sudah tayang di cirebonraya.com dengan judul "Simpan Rekaman Habib Rizieq, Pemred Majalah Playboy Mengaku Punya Senjata".

Dalam cuitannya di akun Twitter, @erwinarnada, Erwin memposting foto dua kaset rekaman yang ditulis "interview H. Riziek" dan "PB Indo-Rizieks".

Baca Juga: Ibu-ibu Jangan Minta Cerai, Sesungguhnya Suami Bisa Dijadikan Tameng dari Api Neraka

"Gw masih punya senjata rahasia nih. playboy indonesia wawancara rijik, awal 2006. unpublished !," ciutnya.

Erwin mengaku, rekaman itu masih tersimpan rapi pada pita kaset pada tahun 2006 silam. Sampai sekarang rekaman itu masih ada dan belum pernah dipublikasikan.

"padahal rencana buat edisi perdana april 2006. krn berbagai pertimbangan, akhirnya gw putuskan pramoedya ananta toer sebagai 'playboy interview' edisi perdana," tulis Erwin di akun Twitternya @erwinarnada, Minggu, 20 Desember 2020 kemarin.

Baca Juga: Covid-19 Bisa Dihindari, Coba Ikuti Beberapa Perilaku Nabi Muhammad SAW Ini

Sontak postingan Erwin membuat warganet penasaran. Warganet memohon agar hasil wawancara pada tahun 2006 itu bisa dipublikasikan.

Banyak yang mendesak agar apa yang dikatakan Habib Rizieq dalam wawancara itu diketahui masyarakat luas.

Majalah Playboy Indonesia yang dipimpin Erwin, pernah berurusan dengan FPI yang menolak penerbitan majalah tersebut.

Baca Juga: Pedagang Bakso Keliling di Tepi Laut Merah Dekat Masjid Terapung Diserbu Jemaah Umrah Indonesia

Ratusan anggota FPI mendatangi Gedung AAF (Asean Aceh Fertilizer) di Jalan T.B. Simatupang, Jakarta Selatan, April 2006 silam.

Massa FPI menyerbu gedung Kantor Redaksi Majalah Playboy Edisi Indonesia itu. Mereka melempari batu sehingga kaca gedung rusak.

Tak hanya itu, massa beseragam FPI membakar puluhan majalah edisi perdana tersebut.

Baca Juga: Ziarah Gua Hira, Butuh Fisik yang Prima untuk Mencapai Lokasi Nabi Muhammad SAW Menerima Wahyu

Ketika itu, sejumlah anggota polisi yang berjaga-jaga di lokasi hanya bisa diam, mereka tidak berbuat banyak untuk mencegah aksi anarkis itu.

FPI sejak pertama kali Majalah Playboy diumumkan akan terbit, langsung bereaksi. Mereka menolak tegas dan meminta agar majalah edisi perdananya ditarik dari peredaran.

Menyusul kontroversi dan desakan FPI, pada Juni 2006, polisi menetapkan Erwin Arnada, selaku pemred menjadi tersangka.

Baca Juga: Tiga Relawan Meninggal setelah Menerima Vaksin Covid-19, Dokter: Korban Tewas Tersambar Petir

Melalui serangkaian persidangan, Mahkamah Agung (MA) akhirnya memvonis dua tahun penjara di tahun 2010 dan menghuni di LP Cipinang, Jakarta.

Polisi menindaklanjuti laporan Masyarakat Anti Pembajakan dan Pornografi Indonesia (MAPPI) dan FPI.

Erwin dan sejumlah model majalah Plaboy Edisi Indonesia dikenai pasal pelanggaran Tindak Pidana Susila, melanggar pasal 282 KUHP.***(Agung Nugroho/cirebonraya.com)

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Twitter cirebonraya.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x