Baca Juga: Erdogan Kecam 4 Negara Muslim Jalin Hubungan dengan Israel, Indonesia Target Berikutnya
"Tapi kemudian dalam sidang tanggal berapa, 22 Juni (1945) ya? (Sila pertama) menjadi Ketuhanan yang Maha Esa, kemudian yang terakhir Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia," jelas buya Syafii.
Meski demikian, Buya juga mengkritik implementasi Pancasila yang malah dikhianati oleh penerusnya sendiri.
"Tapi itu tadi, nasib Pancasila ini betul-betul apa? Dia dimuliakan dalam kata, diagungkan dalam tulisan, dikhianati dalam perbuatan."
Baca Juga: Tubuh Tiba-tiba Ada Memar, Hati-hati Anda Berarti Sudah Terserang Penyakit Mematikan Ini
Buya Maarif "menyalahkan" seluruh warga Indonesia bertanggung jawab atas kemunduran bangsa akibat tidak menerapkan Pancasila secara sungguh-sungguh
"Kita semua lah (mengkhianati Pancasila), jadi bukan elit-elit politik saja. Kita menjadi bangsa yang superficial (tidak sungguh-sungguh), shallow (dangkal). Bangsa yang dangkal, tidak serius untuk bangsanya."
Sebagai seorang negarawan, Buya seringkali menyampaikan uneg-unegnya atas keprihatinnya selama ini, tak terkecuali kritik terhadap aktivitas kelompok Islam sendiri.
Baca Juga: Kaum Pria Pasti Malu Menderita Penyakit Ini tapi Cobalah Ramuan Daun Pandan untuk Mengatasinya
Dalam sebuah cuitannya lewat akun twiiter @serambiBuya yang diunggah pada 23 November 2020 menyatakan kritiknya bagi orang atau kelompok yang memanfaatkan gelar habib bagi kepentingannya sendiri.