Dulu Anti-Pancasila, Buya Syafii: Mendewakan Keturunan Nabi Merupakan Perbudakan Spiritual

- 6 Januari 2021, 09:33 WIB
POTRET Buya Syafii Maarif.*
POTRET Buya Syafii Maarif.* /Instagram/@buyasyafii

Anggapan sebagai orang suci di mata masyarakat, tidak akan mempan terhadap penegasan ayat suci Alquran.

Sebelumnya diketahui juga Syafii Maarif memberikan ungkapan bahwa, seseorang yang kerap kali mengelu-elukan seorang Habib atau keturunan Nabi Muhammad SAW adalah bentuk dari perbudakan spiritual.

Baca Juga: Rajin Membaca Surat Al Ikhlas di Setiap Ada Kesempatan, Kematian Muawiyah Dimuliakan Allah SWT

“Bagi saya mendewa-dewakan mereka yang mengaku keturunan Nabi adalah bentuk perbudakan spiritual,” ungkapnya.

Selanjutnya pada waktu lampau, Presiden pertama Indonesia Ir. Soekarno pernah memberikan penegasan dalam hal ini.

Soekarno mengkritik keras sikap masyarakat yang cenderung mendewa-dewakan seseorang sebagai keturunan Nabi, karena hal ini dianggap tidak sehat bagi kehidupan bermasyarakat di NKRI.

Baca Juga: Cina Ingin Jadi Tuhan, Menguasai Langit dan Bisa Menentukan Cuaca di Dunia

"Bung Karno puluhan tahun yang lalu sudah mengeritik keras fenomena yang tidak sehat ini," pungkasnya.

Namun dalam hal ini Buya Syafii tidak memberikan penyebutan sama sekali golongan masyarakat mana yang kerap kali mendewakan sosok, yang mengaku sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW.***(Yudha/jurnalpresisi.com)

Halaman:

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Instagram @bpptkg Twitter Jurnal Presisi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x