Inilah Alasan Habib Bahar Bin Smith Tidak Memanggil 'Pak' atau 'Jenderal' Kepada KSAD Dudung Abdurachman

- 25 Desember 2021, 00:11 WIB
Inilah alasan Habib Bahar Bin Smith tidak memanggil 'pak' atau 'jenderal' kepada KSAD Dudung Abdurachman.
Inilah alasan Habib Bahar Bin Smith tidak memanggil 'pak' atau 'jenderal' kepada KSAD Dudung Abdurachman. /Tangkapan Layar YouTube.com/Karni Ilyas Club/

ZONA PRIANGAN - Akhirnya terkuak, alasan kenapa Habib Bahar bin Smith tidak memanggil 'pak', 'bapak' atau 'jenderal' kepada KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman.

Pertanyaan ini memang banyak terlontar di masyarakat dan akhirnya terungkap di podcast Karni Ilyas pada Kamis, 23 Desember 2021.

"Kita ini melihat suatu pernyataan dari Dudung. Mungkin banyak orang bertanya kenapa Habib kok tidak memanggil bapak? Tadi kan ke Pak Karni panggil bapak, kenapa kok Habib panggil nama? Kan begitu, mungkin ada pertanyaan seperti itu, banyak," kata Habib Bahar bin Smith di podcast Karni Ilyas Club yang diunggah pada Kamis, 23 Desember 2021.

Baca Juga: Habib Bahar Menjawab Tudingan Soal 'Dibeking' oleh Cikeas

Pria kelahiran Manado, 23 Juli 1985 itu kemudian menyampaikan alasannya. Penyebutan KSAD Dudung Abdurachman dengan kata Dudung, ternyata ada hubungannya dengan persoalan Habib Rizieq Shihab.

Menurut penuturan Pendiri Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin ini, pada sebuah kesempatan, Dudung pernah menyebut Habib Rizieq hanya dengan menyebut Rizieq.

"Saya jawab, Dudung pernah memangil Habib Rizieq dengan sebutan nama, Rizieq. Kalau Dudung saja yang kapasitasnya bukan ulama, memanggil Habib Rizieq dengan sebutan nama, terus kenapa harus menyebutnya dengan sebutan bapak?" ujarnya.

Baca Juga: Habib Bahar Bin Smith: Saya Tidak Takut Seribu Laporan Pun Saya Hadapi

Kemudian Habib Bahar pun menceritakan ketika dirinya berada di lembaga pemasyarakatan dan menonton berita di televisi yang ada di lapas tentang penurunan baliho yang dilakukan oleh Jenderal Dudung ketika masih menjadi Pangdam Jaya.

"Saya melihat,'bubarkan saja FPI', 'apa itu Rizieq' dan segala macam. Kemudian, banyak lah daripada pernyataan-pernyataannya yang bagi saya itu adalah hal yang tidak benar. Sehingga ketidakbenaran itu harus dilawan karena selama ini banyak yang diam," katanya.

"Seperti contoh dia mengatakan,'Tuhan bukan orang Arab', banyak ulama, kyai dan habaib diam. Sekalipun bersuara hanya lewat tulisan. Tapi saya tidak bisa seperti itu, karena karakter saya bukan karakter seperti itu," jelasnya.***

Editor: Yurri Erfansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah