Sinovac Klaim Efektivitas Vaksin CoronaVac, Miliki Tingkat Keamanan Tinggi untuk Anak, Lansia dan Ibu Hamil

- 25 Januari 2022, 13:19 WIB
Pekerja bagian pengemasan Sinovac Biotech Ltd beraktivitas di pabrik barunya di kawasan Daxing, Beijing, China, Selasa 18 Januari 2022. Sinovac klaim efektivitas vaksin CoronaVac, miliki tingkat keamanan tinggi untuk Anak, lansia dan ibu hamil dan menyusui.
Pekerja bagian pengemasan Sinovac Biotech Ltd beraktivitas di pabrik barunya di kawasan Daxing, Beijing, China, Selasa 18 Januari 2022. Sinovac klaim efektivitas vaksin CoronaVac, miliki tingkat keamanan tinggi untuk Anak, lansia dan ibu hamil dan menyusui. /ANTARA FOTO/M. Irfan Ilmie/

ZONA PRIANGAN - Berdasarkan data dari sejumlah lembaga kesehatan independen menunjukkan bahwa vaksin Covid-19 CoronaVac aman bagi anak usia > 3 tahun, lansia > 60 tahun, serta ibu hamil dan menyusui dengan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang rendah.

Selain itu, dosis ketiga vaksin Covid-19 CoronaVac sebagai booster dapat meningkatkan antibodi sebesar 20 kali bagi penerima vaksin usia 18-59 tahun dan lebih dari 30 kali bagi penerima lansia 60 tahun ke atas.

Hal ini terungkap dalam simposium ‘Indonesian Congress Symposium on Combating Covid-19 Pandemic without Boundaries’ yang digelar oleh Sinovac Biotech Ltd. (Sinovac), produsen vaksin Covid-19 CoronaVac® secara daring baru-baru ini.

Baca Juga: Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun di Jabar Ditarget Rampung Februari 2022, Dedi Supandi: Kita Pakai Sinovac

Seperti kita ketahui, vaksin Covid-19 CoronaVac telah diimplementasikan di 60 negara dan kawasan termasuk Indonesia.

Dalam kegiatan ini menghadirkan para pakar dari berbagai institusi kesehatan serta perwakilan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia untuk berbagi pengalaman dan penelitian terbaru seputar Covid-19 serta vaksinasi di Indonesia.

Clinical Researcher of Sinovac, Yaping Qiao PhD, mengatakan bahwa berdasarkan penelitian, CoronaVac menunjukkan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang rendah sehingga aman bagi anak usia > 3 tahun, lansia > 60 tahun, serta ibu hamil dan menyusui.

Baca Juga: Peneliti Hong Kong: Vaksin Sinovac Tidak Memberikan Antibodi yang Cukup untuk Menetralkan Varian Omicron

"Dalam uji klinis CoronaVac di sejumlah negara dari tahun 2020-2021, KIPI pada anak > 3 tahun sebagian besar adalah grade 1 dan 2 yang berupa nyeri ringan serta demam ringan setelah penyuntikan," katanya.

Lebih lanjut Yaping mengatakan bahwa pada studi yang dilakukan pada ibu hamil dan menyusui di Brazil pada periode April hingga Agustus 2021, insidensi KIPI sebanyak 74,1 per 100.000 dosis dan merupakan KIPI terendah dibandingkan empat vaksin Covid-19 lainnya yang digunakan di Brazil.

"Pada Oktober 2021, penelitian di Chili mengungkapkan pemberian vaksin booster meningkatkan kemampuan CoronaVac dalam mengurangi tingkat keparahan Covid-19 dari 56% menjadi 80%," paparnya.

Baca Juga: Indonesia Kedatangan Vaksin Corona Sebanyak 5 Juta Dosis CoronaVac Hasil Kerjasama Bio Farma dan Sinovac

Selain itu, tambah Yaping, pemberian booster juga meningkatkan efektivitas CoronaVac dalam mencegah perawatan di rumah sakit dari 84% menjadi 88%.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 sekaligus Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (Dirjen P2P) Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi, mengatakan pandemi Covid-19 makin berkembang dengan munculnya mutasi virus baru seperti Omicron yang telah terdeteksi di beberapa negara, termasuk di Indonesia.

"Penambahan kasus terus terjadi dan per 14 Januari 2022 tercatat 572 kasus Omicron di Indonesia, dimana 455 merupakan kasus impor dan 117 kasus transmisi lokal. Meskipun gejala yang muncul dari varian ini tergolong ringan, namun tetap diwaspadai karena Omicron memiliki sifat penularan yang sangat cepat," ujarnya.

Baca Juga: Saudi Arabia Telah Menyetujui Penggunaan Vaksin Corona Sinovac dan Sinopharm

Fenomena ini, lanjut Nadia, menunjukkan bahwa semua pihak harus tetap waspada akan ancaman Covid-19 lainnya di masa depan.

"Karenanya, untuk menghadapi perkembangan yang terjadi selama pandemi Covid-19 dibutuhkan kolaborasi yang solid antara pemerintah, akademisi, asosiasi profesional dan swasta," ucapnya.

Menurut Nadia, peran para peneliti sangat penting dalam menghadapi pandemi ini dan kami sangat mengapresiasi inisiatif dari Sinovac melalui simposium antar institusi ini sebagai kesempatan untuk berbagi wawasan.

Baca Juga: Simak Baik-Baik! 16 Kriteria yang Tidak Bisa Divaksin Corona dari Sinovac

"Melihat efektivitas booster dalam mengurangi tingkat keparahan covid-19 dan perawatan di RS, pemerintah mengajak masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas booster gratis yang telah tersedia," tambahnya.

Chief Business Officer of Sinovac, Helen Yang, mengatakan, pihaknya meyakini bahwa solidaritas dan kerjasama berbagai institusi adalah siasat pertahanan paling ampuh untuk mengatasi pandemi Covid-19.

Sebagai bagian komitmen mereka untuk mendukung upaya Indonesia dalam penanganan Covid-19, pihaknya mengadakan ‘Indonesian Congress Symposium on Combating Covid-19 Pandemic without Boundaries’ yaitu sebuah platform yang mengikutsertakan pembicara dari berbagai institusi terkait untuk berbagi riset ilmiah dan temuan terkini dari vaksin CoronaVac.

"Kami berharap kesempatan ini mampu meningkatkan kapabilitas Indonesia dalam mengatasi pandemi Covid-19," pungkasnya.***

Editor: Yurri Erfansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x