ZONA PRIANGAN - Presiden Jokowi mengaku masih menunggu hasil laporan dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) soal Tragedi Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, yang telah menewaskan sebanyak 132 orang itu.
"Jadi, belum sampai ke mana-mana, jadi jangan sampai ke mana-mana dulu, laporannya aja belum," kata Presiden Jokowi usai membagikan bantuan sosial di Kantor Pos Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis, dikutip ZonaPriangan.com dari Antara.
Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut setelah mengetahui isu soal pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong yang akan mundur jika Ketua Umum PSSI Mochammad Iriawan mundur menyusul terjadinya tragedi Kanjuruhan.
Baca Juga: Tragedi Stadion Kanjuruhan: Para Korban Berdesakan di Pintu Keluar Stadion
Sebelumnya lewat postingan di akun Instagram pribadinya pada Rabu, 12 Oktober, pelatih timnas Shin Tae-yong menyatakan akan mundur jika Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mundur pasca Tragedi Kanjuruhan.
Mantan pelatih tim nasional Korea Selatan itu menilai, jika ada kesalahan kerja dari rekannya maka dirinya pun memiliki kesalahan yang sama karena kesuksesan sepak bola tidak bisa hanya dengan mengandalkan sebelas pemain di lapangan saja.
Berkenaan dengan itu, Presiden Jokowi menghimbau masyarakat untuk tidak berspekulasi mengenai isu tersebut karena hingga hari ini masih belum ada perkembangan terbaru dari TGIPF terkait Tragedi Kanjuruhan.
Presiden Jokowi baru akan menerima laporan dari TGIPF Tragedi Kanjuruhan pada Jumat, 14 Oktober 2022.
"Akan dilaporkan oleh Tim Gabungan Independen Pencari Fakta besok pagi kepada saya. Baru besok pagi, jadi saya baru bisa menyampaikan besok siang," katanya.
Tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, seusai pertandingan derby Arema FC versus Persebaya Surabaya pada 1 Oktober 2022 mengakibatkan 132 orang meninggal dan ratusan lainnya yang menderita luka berat dan ringan.
Pemerintah kemudian membentuk TGIPF Tragedi Kanjuruhan yang diketuai Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD untuk menyelidiki peristiwa tersebut.
Tak hanya itu, pemerintah pun akan membentuk Tim Transformasi Sepak Bola Indonesia bersama AFC dan FIFA.***