Tim Pencari Fakta Aremania Mendesak Komnas HAM Membentuk Tim Investigasi, Diduga Adanya Pelanggaran HAM

- 15 Oktober 2022, 11:00 WIB
Sekjen Federasi Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) yang mendampingi Tim Pencari Fakta (TPF) Aremania Andy Irfan (tengah) saat memberikan keterangan kepada awak media di Kota Malang, Jawa Timur, pada Jumat malam, 14 Oktober 2022.
Sekjen Federasi Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) yang mendampingi Tim Pencari Fakta (TPF) Aremania Andy Irfan (tengah) saat memberikan keterangan kepada awak media di Kota Malang, Jawa Timur, pada Jumat malam, 14 Oktober 2022. /ANTARA/Vicki Febrianto

Ia menambahkan lewat sejumlah catatan itu maka harus dilakukan penyelidikan mendalam oleh pihak yang memiliki kewenangan, yakni Komnas HAM.

Selain itu, ia yakin bahwa peristiwa di Stadion Kanjuruhan merupakan kejahatan kemanusiaan karena adanya serangan dari aparat keamanan kepada masyarakat sipil yang tidak bersenjata. Tim juga yakin bahwa korban yang meninggal dunia diakibatkan oleh tembakan gas air mata.

Baca Juga: Presiden Jokowi akan Menerima Laporan Hasil Investigasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta Hari Ini

"Kami meyakini ini adalah peristiwa kejahatan kemanusiaan. Serangan aparatur keamanan kepada masyarakat sipil tidak bersenjata," katanya.

Selanjutnya, TPF Aremania juga meminta Polri melalui Divisi Profesi dan Pengamanan untuk memeriksa seluruh perwira yang memiliki rantai komando pertanggungjawaban dalam pengerahan personel di Stadion Kanjuruhan.

"Juga memeriksa seluruh personel di lapisan paling bawah yang memang secara agresif melakukan tindak kekerasan. Tanpa memeriksa, kita tidak akan mengetahui apa yang sebenarnya terjadi," jelasnya.

Baca Juga: Kuasa Hukum Tersangka Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo:Rekayasa Tembak Menembak untuk Menyelamatkan Bharada E

Peristiwa kericuhan terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022. Kekalahan tuan rumah membuat sejumlah suporter turun dari tribun dan masuk area lapangan.

Kerusuhan semakin membesar saat sejumlah flare dilemparkan, termasuk benda-benda lainnya. Aparat keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter, hingga akhirnya menggunakan tembakan gas air mata.

Hingga saat ini, jumlah keseluruhan korban tragedi Kanjuruhan sebanyak 754 orang. Dengan rincian 132 orang meninggal dunia, 596 luka ringan hingga sedang dan 26 orang mengalami luka berat.***

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x