Immunomodulator Ciptaan LIPI, Suplemen untuk Melawan Virus Corona

- 4 Agustus 2020, 07:45 WIB
PENELITI LIPI kembangkan immunomodulator sebagai suplemen untuk pasien Covid-19.*/INSTAGRAM LIPI
PENELITI LIPI kembangkan immunomodulator sebagai suplemen untuk pasien Covid-19.*/INSTAGRAM LIPI /


ZONA PRIANGAN - Upaya melawan Covid-19 dilakukan sejumlah pihak dan tiada henti.

Termasuk para peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) tak mau ketinggalan untuk menghasilkan suplemen imunitas.

Suplemen yang diklaim bisa meningkatkan sistem imun tubuh itu diracik dari tanaman herbal.

Baca Juga: Perusahaan Intelejen Buatan Cina Mengajukan Gugatan 1,4 Miliar Dolar AS Terhadap Apple

Ke depan diharapkan immunomodulator yang dihasilkan LIPI bisa berperan penting untuk melawan virus corona penyebab Covid-19.

Dikutip dari akun Instagram @lipi yang diunggah pada 3 Agustus 2020, disebutkan bahwa tim peneliti dari Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI di Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, telah melakukan uji klinis.

Peneliti berhasil merekrut subyek penelitian terakhir (subyek ke-90) yang 72 di antaranya telah selesai melakukan uji klinis kandidat immunomodulator yang berasal dari tanaman herbal asli Indonesia untuk pasien Covid-19.⁣⁣

Baca Juga: Tim SAR Gabungan Berhasil Temukan Korban Tenggelam, di Waduk Jatiluhur Kabupaten Purwakarta

Artikel ini sebelumnya sudah tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul "LIPI Kembangkan Imunomodulator, Suplemen Herbal Asli Indonesia untuk Pasien Covid-19"

Dr. Masteria Yunolvisa Putra dari Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI selaku Koordinator Kegiatan Uji Klinis Kandidat Immunomodulator dari Herbal untuk Penanganan COVID-19 menjelaskan, metode uji klinis kandidat imunomodulator dilakukan secara acak terkontrol tersamar ganda dengan plasebo untuk menjaga dari terjadinya bias pada penelitian. ⁣⁣

Terdapat dua produk uji dan satu plasebo yang diberikan secara acak dan merata kepada 90 subyek uji, sehingga terdapat 30 subyek uji untuk masing-masing kelompok.

Baca Juga: Pemasangan Wi-fi di Masjid Bantu Pembelajaran Online, DKM Jangan Terbebani

Dikarenakan digunakan sistem blinding yang tersamar ganda, baik subyek maupun peneliti tidak mengetahui yang diberikan kepada subyek tersebut adalah salah satu dari produk uji yang diujikan atau plasebo.⁣⁣

Sistem blinding akan dibuka setelah keseluruhan uji klinis obat terhadap subyek selesai. Direncanakan pada tanggal 16 Agustus sistem blinding ini sudah bisa dibuka untuk mengetahui data pasien yang sudah mendapatkan kontrol. ⁣⁣

Saat ini tim peneliti yang berasal dari LIPI, Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan, dan tim dokter Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran tengah melakukan koleksi data yang akan dikirimkan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) selaku regulator. ⁣⁣

Baca Juga: Morbidelli Yakin Akan Naik Podium di Seri Mendatang

Sebagai informasi dua produk yang diujikan pada uji klinis adalah Cordyceps militaris dan kombinasi herbal yang terdiri dari rimpang jahe, meniran, sambiloto dan daun sembung. Kombinasi herbal ini sudah memiliki prototype dan data awal serta sudah memiliki izin edar dari BPOM.⁣⁣

Seluruh tim peneliti meminta dukungan dari masyarakat agar uji klinis ini mendapatkan hasil yang menggembirakan sehingga memberikan sumbangsih untuk penanggulangan pandemi Covid-19.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x