"Nantinya setiap SMK di Jabar minimal dapat mendampingi dua desa binaan. Sehingga setiap peserta didik yang tengah melaksanakan ujian praktek dapat melakukannya di desa. Dengan begitu, maka turut mendorong perpaduan potensi dan sumber daya manusia yang ada di pedesaan," ungkapnya.
Menurut Dedi, saat ini kolaborasi yang sudah dilakukan SMK dengan desa, diantaranya digitalisasi pelayanan desa, mengajarkan keahlian berdasarkan kompetensi yang diajarkan di sekolah kepada masyarakat, dan pembangunan infrastruktur.
Baca Juga: YouTuber Menemukan Tempat UFO Jatuh di Pulau Misterius yang Terpencil
"Digitalisasi pelayanan desa ini artinya kalau desa belum punya internet, harus dilakukan percepatan. Ajarkan dan terapkan pelayanan desa berbasis digital," ujarnya.
Sedangkan dengan mengajarkan kompetensi keahlian yang diajarkan sekolah kepada masyarakat diharapkan dapat menjadi pelecut potensi SDM yang ada di desa. Misalnya, apabila kompetensi SMK tersebut di bidang otomotif, maka bisa mengajarkan kepada masyarakat hingga suatu saat dapat membuka bengkel.
"Dengan begitu maka ada upaya untuk mendorong pemulihan ekonomi. Atau siswa SMK yang paham dengan teknik las misalnya, silakan mengajarkan kepada masyarakat," katanya.
Dedi menambahkan, siswa-siswi SMK juga dapat terlibat dalam pembangunan infrastruktur di desa. Dengan demikian, maka turut menyokong program gerakan membangun desa yang digaungkan pemerintah.
"Anak SMK bisa memberikan sentuhan pada infrastruktur yang dibangun. Mulai dari desain dan pembagunannya," tuturnya.