Suami Istri Penyandang Disabilitas Sukses Ciptakan Lapangan Kerja

20 Juli 2020, 22:40 WIB
Pasangan Suami Istri Adzhari Zilvandana (32) dan Imas Nurhayati merupakan Penyandang Disabilitas yang Sukses Ciptakan Lapangan Kerja di kota Sumedang.*/DIKI KEWOY/ZONAPRIANGAN /

ZONA PRIANGAN -  Mempunyai keterbatasan fisik pastinya bukanlah keinginan siapapun manusia yang lahir ke dunia ini.Semua pasti ingin normal dan sempurna seperti yang diharapkan.

Sama seperti yang diinginkan pasangan suami istri yang tinggal di Sumedang Jawa Barat ini, Adzhari Zilvandana (32) (suami) dan Imas Nurhayati (23) (istri), mereka adalah pasangan suami istri penyandang disabilitas yang selalu berusaha ikhlas menerima keadaan yang tidak pernah sekalipun mereka inginkan.

Adzhari dan Imas adalah pasutri penyandang disabilitas,tuna rungu dan tuna wicara.

Baca Juga: Satu Santriwati di Banjar, Terkonfirmasi Positif Covid-19

Mereka berusaha berjuang menjalani kehidupan dengan kemampuan yang mereka miliki dan bersaing ditengah kondisi dan keterbatasan serta kekurangan yang mereka miliki.

Azdhari adalah seorang mantan atlet bulutangkis yang pernah mengikuti PON bagi para penyandang disabilitas beberapa tahun lalu, namun memutuskan berhenti dan memilih belajar mensablon untuk kemudian Ia kembangkan jadi usaha.

Setelah menikah dengan Imas, dirumahnya Perum Kelapa Gading RT 2/7, Desa Padasuka kecamatan Sumedang Utara ini, Adzhari mencoba membuka usaha sablonnya dengan dibantu pemasaran oleh istrinya sendiri melalui media sosial.

Baca Juga: Polisi Akan Rekayasa Jalan Terkait Pembangunan Flyover Jalan Jakarta-Supratman Bandung

Usaha pertamanya ini langsung berhasil dan mendapatkan respon yang bagus dari para konsumennya, sehingga Adzhari bersama Istri memutuskan untuk mencari pekerja yang mau membantunya karena lama kelamaan orderan sablonnya semakin banyak dan butuh bantuan.

Sampai sekarang usaha sablon Adzhari berkembang hingga memiliki 3 orang karyawan.

Selain menyablon dengan cara printing digital pada bahan cashing HP dan mug atau gelas, Adzahri juga mengerjakan printing pada bantal dan karpet yang sekarang sudah mulai banyak pesanan.

Baca Juga: Pembuatan Kartu Kuning di Disnaker Ciamis Tinggi, Mencapai 4881 Pemohon

Bahkan para konsumennya tersebar di seluruh Indonesia. Harganyapun terbilang murah,seperti cashing HP mulai dari Rp 20 ribu rupiah hingga 25 ribu rupiah, bantal print dari ukuran terkecil 30x30, Ia banderol Rp 30 ribu sampe yang terbesar ukuran 30x70 Rp 70 ribu rupiah.

Terkait dengan ketiga orang karyawannya, mereka mencarinya dari sekolah luar biasa (SLB) di daerah Kecamatan Cimalaka, kemudian mereka melatih semua karyawannya itu hingga sekarang sudah bisa menyablon.

"Kami ingin membantu sesama penyandang disabilitas, karena sudah pasti mereka kesulitan mendapat pekerjaan," kata Imas yang sudah diaruniai dua orang anak ini.

Baca Juga: Tawari Penerima Bansos Untuk Judi Togel, Polisi Tangkap Dua Bandar Judi di Sumedang

"Jadi, untuk produk sesuai pesanan saja, bisa foto sendiri atau gambar yang lain yang diinginkan konsumen," tambah Imas.

Mereka berharap kedepannya, bisa lebih mengembangkan usahanya ini, serta membuka lapangan kerja sebanyak banyaknya khususnya bagi para penyandang disabilitas yang pastinya akan mendapatkan kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan.***

Editor: Yudhi Prasetiyo

Tags

Terkini

Terpopuler