PKB Tidak Akan Melupakan Para Pendiri NU

28 Juli 2020, 01:35 WIB
HARLAH PKB di Kabupaten Bandung ditandai dengan pemberian santunan kepada anak yatim dan kaum jompo.*/ENGKOS KOSASIH/GALAMEDIA /

ZONA PRIANGAN - Para kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Bandung melaksanakan Harlah ke-22 di Makom Mahmud Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung, Senin 27 Juli 2020.

Harlah PKB dalam momentum jaga tradisi itu turut dihadiri para ulama dan kiai dari Nahdlatul Ulama (NU).

Bersama dengan pelaksanaan Harlah ke-22 itu, Ketua DPC PKB Kabupaten Bandung H. Cucun Ahmad Syamsurijal didampingi calon Bupati Bandung dari koalisi PKB, NasDem dan Partai Demokrat H.M. Dadang Supriatna turut menyerahkan santunan kepada anak yatim dan kaum jompo.

Baca Juga: Lapas Ciamis Memanfaatkan Lahan Kosong Menjadi Lahan Produktif

Pemberian santunan itu merupakan bagian dari kegiatan bakti sosial yang rutin dilaksanakan PKB pada setiap tahunnya.

H. Cucun Ahmad Syamsurijal mengatakan, para kader PKB se-Indonesia, pada momentum Harlah ke-22 ini serentak melaksanakan ziarah kubur ke makom para pendiri NU. Mengingat PKB berasal dari NU.

"Kita tak melupakan sejarah. Kita dari anak-anak muda jangan sampai tidak mengerti sejarah dan untuk tidak melupakan sejarah. Termasuk tidak melupakan para pendiri NU. Pada kesempatan ini, kita mengusung momentum jaga tradisi dengan cara melaksanakan ziarah ke para pendiri NU," kata Cucun kepada wartawan di sela-sela Harlah ke-22 PKB di Makom Mahmud, Senin sore.

Baca Juga: 'Sepi Job', Para Pelaku Seni dan Hiburan Datangi Kantor Bupati Ciamis

Ia mengatakan, perjuangan para pendiri NU itu menjadi catatan sejarah, khususnya bagi para kader PKB untuk menuju perjungan ke masa depan.

"Berdirinya Indonesia tidak lepas dari para penjuang NU. Itu menjadi catatan sejarah kita," kata Cucun.

Ia mengatakan, dalam menghadapi pesta demokrasi mendatang, khususnya Pilkada serentak di Indonesia, PKB mempersiapkan kader-kader terbaik.

Baca Juga: Ilmuwan Menemukan Bagaimana Kelelawar Tahan terhadap Virus

"Khususnya dalam menghadapi Pilkada Bandung mendatang. PKB mentargetkan kemenangan 70 persen. Saatnya, PKB memegang kepemimpinan di Kabupaten Bandung," ujar Cucun, yang juga sebagai Anggota DPR RI.

Ia mengatakan dalam pesta demokrasi, semua warga negara berhak untuk dipilih dan memilih. Untuk itu, sebuah kelompok tidak boleh menghalangi kelompok lainnya untuk maju pada pesta demokrasi tersebut.

Karena sebelumnya, PKB sempat berkomunikasi dengan partai lain, namun tidak ada kesepakatan dan titik temu sehingga PKB pun akhirnya berkoalisi dengan NasDem dan Partai Demokrat.

Baca Juga: Seorang Pedagang di Pasar Situraja Sumedang Positif Covid-19

"Saya pun merasa yakin dan dinamis, Pilkada Bandung akan lebih menarik dan dinamis," ujarnya.

Pada kesempatan itu, H. Cucun mengatakan, jangan sekali-kali melupakan lembaga pendidikan yang sudah hadir untuk perjuangan kemerdekaan, yaitu pesantren.

Untuk itu, negara harus hadir di tengah-tengah pesantren, dan kiai maupun ulama serta guru ngaji.

Baca Juga: Anggota Linmas di Pataruman Banjar Ditemukan Gantung Diri

Ia menjelaskan, di Indonesia itu ada 28.000 pesantren, 1,5 juta guru ngaji dan 15 juta santri, bagaimana protokol kesehatan Covid-19, dan fasilitas di tengah pandemi Covid-19 ini.

Cucun pun meminta perhatian kepada Menteri Keuangan untuk memerhatikan para kiai dan ulama, selain guru ngaji.

"Kami berharap, adanya APBN dan APBD bisa memberikan manfaat yang besar bagi kepentingan masyarakat. Kami berharap, Kabupaten Bandung terdepan di Jabar dan menjadi pilot project kerukunan umat," katanya.***

Editor: Parama Ghaly

Tags

Terkini

Terpopuler