Tak Punya Uang Untuk Bayar Ganti KWh Meter, Yeni Terpaksa Bayar dengan Domba

26 Agustus 2020, 20:31 WIB
Pasangan suami isteri warga Desa Panyindangan, Kecamatan Cisompet, menunjukan domba peliharaannya yang sempat dibawa petugas rekanan PLN sebagai pengganti pembayaran biaya penggantian kWh listrik di rumahnya yang rusak.*/AEP HENDY /

ZONA PRIANGAN - Ada-ada saja cerita warga di Kabupaten Garut yang bikin miris. Gara-gara tak punya uang untuk membayar biaya penggantian KWh meter listrik, seorang warga terpaksa harus merelakan domba peliharaannya dibawa petugas.

Peristiwa miris tersebut dialami Yeni (37), warga Desa Panyindangan, Kecamatan Cisompet beberapa bulan lalu. Hal ini berawal dari gangguan aliran listrik yang sering terjadi di rumahnya.

"Karena llistrik di rumah saya sering gangguan, akhirnya saya menghubungi petugas PLN yang dulu memasang listrik di rumah saya. Setelah melakukan pengecekan, petugas itu bilang terjadi gangguan pada KWh sehingga harus diganti," ujar Yeni, Rabu 26 Agustus 2020.

Baca Juga: Dinkes Sumedang Lakukan Swab Tes Masif di Lingkungan DPRD

Singkat cerita, tuturnya, petugas dari PLN pun beberapa hari kemudian mengganti kWh di rumahnya. Namun setelah itu, si petugas meminta biaya sebesar Rp 450 ribu.

Saat itu diakui Yeni, ia dan suaminya, Engkar (50) dibuat kebingungan karena mereka sama sekali tak punya uang. Mereka pun meminta tenggang waktu kepada petugas agar tak harus membayar saat itu dan petugas pun menyetujui.

Diungkapkan Yeni, beberapa hari kemudian petugas PLN itu datang lagi untuk menagih uang yang disebutnya biaya penggantian kWh. Ia mengaku telah menalangi uang tersebut ke pihak perusahaan sehingga ia minta diganti.

Baca Juga: Menanam Sayur di Tengah Situ, Memanfaatkan Kondisi Air Surut

"Petugas PLN itu terus datang ke rumah untuk menagih padahal kami benar-benar tak punya uang.

Karena harta yang kami miliki hanya domba, maka kami akhirnya terpaksa merelakanmya dibawa oleh petugas," ucap Yeni.

Diungkapkan Yeni, karena bingung, akhirnya ia dan suaminya sepakat untuk membayar dengan seekor domba peliharaannya. Petugas PLN itu pun menyetujuinya sehingga domba itu pun kemudian dibawanya.

Baca Juga: IDI Majalengka Khawatir, Terjadi Perburukan pada orang Terkonfirmasi Covid-19

Bukan Petugas PLN

Kasus pembayaran penggantian KWh listrik dengan seekor domba itupun mendapat perhatian pihak PLN UP3 Garut. 

Humas PLN UP3 Garut, Agus Mulyana, memastikan petugas yang mengganti kWh meter dan menerima domba sebagai pembayaran bukan petugas dari PLN.

"Benar, kami telah mendengar kejadian tersebut dan kami telah melakukan penelusuran.

Baca Juga: Penumpang Keluhkan Tarif Angkutan Umum, Protokol Kesehatan Tak Diperhatikan

Ternyata yang memasang kWh dan menerima pembayaran dengan seekor domba itu bukan petugas atau pegawai PLN tapi dari pihak ketiga yakni rekanan PLN," komentar Agus.

Disampaikan Agus, menindaklanjuti permasalahan tersebut, PLN akan memberikan sanksi tegas kepada petugas dari pihak ketiga itu.

Apa yang telah dilakukannya jelas-jelas menyalahi aturan karena untuk penggantian kWh tidak dikenakan biaya apapun.

Baca Juga: Pertanian Indramayu Bermasalah, Bisa Mengganggu Ketahanan Pangan Nasional

Agus juga mengaku sangat menyesalkan perbuatan oknum rekanan tersebut. Menurutnya perbuatannya itu jelas-jelas telah merusak citra PLN.

"Penggantian kWh karena kerusakan tak dikenakan biaya. Penggantian terhadap kerusakan kWh meter merupakan kewajiban dari PLN," kata Agus.

Agus juga menjelaskan, penggantian kWh meter biasanya dilakukan secara rutin oleh PLN. Penggantiannya dilakukan secara periodik setiap 20 tahun karena kWh meter merupakan aset dari PLN.

Baca Juga: Industri Smartphone Mengalami Penurunan Drastis pada Kuartal Kedua 2020

Lebih jauh diungkapkannya, saat ini domba milik Yeni itu sudah dikembalikan oleh petugas rekanan. Namun hal itu tetap tak menghilangkan sanksi bagi dirinya.***

Editor: Yudhi Prasetiyo

Tags

Terkini

Terpopuler