Aturan Tak Digubris, Warga Majalengka Tetap Berkerumun dan Bercengkrama di Area Alun-alun

- 18 Maret 2021, 14:44 WIB
 Aturan larangan masuk tak Digubris warga Majalengka yang tetap berkerumun dan bercengkrama di area Alun-alun.
Aturan larangan masuk tak Digubris warga Majalengka yang tetap berkerumun dan bercengkrama di area Alun-alun. /ZonaPriangan/Rachmat Iskandar/

ZONA PRIANGAN - Spanduk lebar yang dipasang mencolok bertuliskan “Alun-alun Majalengka Ditutup Sementara” dipasang di pintu masuk sebelah Barat.

Namun itu tak menyurutkan para pengunjung alun-alun untuk datang dan memasuki area alun-alun. Setiap hari terutama menjelang sore masyarakat berkerumun di kawasan -alun.

Ada yang bercengkrama dirumput sintetis, ada yang duduk-duduk di area rehat, ada yang bolak-balik terus berjalan sambil bergerombol. Tidak hanya anak-anak dan remaja, orang tua pun nimbrung dikeramaian di kawasan tersebut.

Baca Juga: Lelah Berstatus sebagai Pacar Gelap, Pria Lajang Inginkan Status Resmi dan Raih Kehidupan Sendiri

Baca Juga: 'Ikatan Cinta', Kamis 18 Maret 2021: Al-Andin Terus Kejar Pembunuh Roy, Elsa Berperan atas Hilangnya Sumarno?

Pengunjung ada yang membawa sepeda motor dan memarkir kendaraanya di pinggir ruas jalan Abdul Halim ada pula yang menggunakan kendaraan roda empat.

Sejumlah pedagang mainan menjajakan barangnya di puntu masuk. Pedagang makanan dan minuman memarkir kedaraan diseberang jalan karena dan menutup dagangannya dengan box agar tidak terlihat tengah berjualan.

Namun pedagangnya terus berkeliling menjajakan minuman dan makanan ke tempat kerumunan. Hal ini dilakukan dengan alasan tidak ada tempat pedagang kaki lima di alun-alun sehingga berjualan harus disiasati.

Baca Juga: 8 Pohon, Dimana Mahluk Halus Betah Tinggal Disitu, Hati-hati Randu dan Beringin Diantaranya

Petugas keamanan dari Satuan Polisi Pamong Praja dan Dinas Perhubungan sesekali memperhatikan para pengunjung dan terkadang berupaya mengimbau bahkan membubarkan namun pengunjung tak menggubris, tetap tidak beranjak.

Kerumuman serupa juga terjadi di kawasan Bundaran Munjul atau Taman Dirgantara dan GGM Majalengka. Kondisi seperti ini akhirnya menjadi bahan guyonan sejumlah orang tua siswa dan guru.

Menyebutkan kondisi ini dengan komentar “Dialajarna urang di alun-alun wae atawa tempat wisata, da ari di tempat wisata jeung alun-alunmah meunang ngariung. Sok kondisikeun barudakna (Belajarnya di alun-alun saja atau tempat wisata, karena di tempat wisata dan alun-alun ternyata diperbolehkan berkumpul)”

Baca Juga: Bukan Doping atau Pelanggaran tapi Seluruh Pebulutangkis Indonesia Dipaksa Mundur dari All England

Mereka beranggapan kerumuman di alun-alun dibiarkan, tempat wisata sudah cukup lama dibuka sehingga pengunjung wisata dari berbagai daerah bebas masuk dan tidak pernah ada petugas yang meminta pengunjung untuk memperlihatkan hasil tes bebas corona.

“Makanya aneh sekolah dilarang tatap muka, sementara tempat wisata, arena bermain dibiarkan buka. Tidak paham bagimana logika berpikirnya,” ungkap Seorang guru.

Sementara itu Bupati Majalengka Karna Sobahi mengetahui dan memahami keluhan orang tua serta para guru. Namun dia menghendaki tatap muka dilakukan setelah semua guru mendapat vaksin untuk menjaga kesehatan semua guru.

Baca Juga: Tanaman Hias Langka yang Diburu Para Pecinta Bunga di Dunia, Salah Satunya Ada di Indonesia

“Betul, banyak yang bilang mending belajar di alun-alun karena alun-alun banyak kerumunan. Tapi kami ingin semua sehat. Guru-guru harus divaksin terlebih dulu baru melakukan tatap muka,” ungkap Bupati.

Semula Kepala Dinas Pendikan Kabupaten Majalengka Ahmad Suswanto akan segera menerbitkan SE pelaksanakan tatap muka namun surat edaran mengenai hal tersebut urung dibuat karena penyebaran Covid masih cukup tinggi serta permintaan Bupati agar semua guru terlebih dulu divaksin.

Baca Juga: Benarkah, 8 Jenis Bunga Ini Sangat Disukai Mahluk Halus, Mitos atau Fakta?

Kini sejumlah murid SD di kelurahan Majalengka Wetan berupaya melakukan belajar secara berkelompok di rumah murid secara bergantian, di sana guru datang untuk memberikan bimbingan belajar atau materi pelajaran di hari tersebut.

“Kalau tidka ada yang membimbing, anak main terus, pulsa habis,” ungkap Jaja salah seorang orang tua murid SD.***

Editor: Didih Hudaya ZP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah