Pandemi Covid-19 Berpotensi Pengaruhi Penanganan Stunting di Jabar, Atalia Ridwan Kamil: Banyak Posyandu Tutup

- 10 Juli 2021, 14:02 WIB
Warga menimbang balita sebelum mendapatkan imunisasi di Posyandu Banda Aceh, Aceh, Kamis 8 Juli 2021. Pandemi Covid-19 Berpotensi Pengaruhi Penanganan Stunting di Jabar, Atalia Ridwan Kamil: Banyak Posyandu Tutup.
Warga menimbang balita sebelum mendapatkan imunisasi di Posyandu Banda Aceh, Aceh, Kamis 8 Juli 2021. Pandemi Covid-19 Berpotensi Pengaruhi Penanganan Stunting di Jabar, Atalia Ridwan Kamil: Banyak Posyandu Tutup. /ANTARA FOTO / Irwansyah Putra/

“Stunting merupakan salah satu indikator prioritas dalam SDGs dimana target tahun 2030 adalah terbebas dari malnutrisi. Melalui penanggulangan stunting human capital indeks Indonesia akan meningkat,” ucap Nina.

Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Jabar Marion Siagian menuturkan bahwa angka prevalensi stunting di Jabar berdasarkan survei status gizi dan balita pada 2019 masih tergolong tinggi, yakni 26,2 persen.

Baca Juga: Cegah Stunting, Dibentuk Lembur Tohaga Lodaya Supaya Kokoh Dalam Bidang Iman, Imun, dan Aman

Kasus stunting, menurut Marion, disebabkan oleh banyak faktor. Mulai dari praktik pengasuhan anak yang kurang baik, terbatasnya layanan kesehatan termasuk layanan Ante Natal Care (ANC) sampai kurangnya akses ke makanan bergizi. Situasi itu membuat penanganan stunting harus dilakukan secara multisektor.

"Strategi Jabar Zero Stunting melakukan satu “Gerakan Masif” untuk mewujudkan prevalensi stunting pada tahun 2023 menjadi lebih kecil dari standar WHO (Stunting < 20 persen). Di antaranya kita sudah memiliki Pergub 107 tahun 2020 tentang Penurunan Stunting di Daerah Provinsi Jawa Barat," tutur Marion.

"Selain itu ada juga kesepakatan besama Pemda Provinsi Jabar dengan beberapa perusahaan dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup di Jawa Barat melalui pencegahan stunting dan malnutrisi," tambahnya.

Baca Juga: Walau Ada Penurunan, Bayi Penderita Stunting di Subang Masih Tinggi

Sedangkan, Vice Presiden General Secretary Danone Indonesia Vera Galuh Sugijanto mengatakan, untuk mencapai target penurunan stunting, kolaborasi semua pihak menjadi penting. Selain itu, edukasi terkait pencegahan stunting mesti digencarkan.

"Larena kita butuh edukasi untuk mengubah mindset, pola pikir dan juga gaya hidup masyarakat Indonesia. Melalui kampanye ‘Bersama Cegah Stunting’, kami mengintegrasikan berbagai program intervensi gizi spesifik dan sensitif pencegahan stunting Danone Indonesia untuk dapat diimplementasikan secara bersamaan,” ucap Vera.

Sejak 2019, kata Vera, Danone Indonesia sudah berkolaborasi dengan Pemda Provinsi Jabar untuk menangani stunting di 14 kabupaten/kota prioritas di Jabar.

Halaman:

Editor: Yurri Erfansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x