ZONA PRIANGAN - Posisi juru bicara presiden Jokowi saat ini kosong lantaran pejabat sebelumnya, Fadjroel Rachman, telah dilantik menjadi Duta Besar RI untuk Kazakhstan, pada Senin 25 Oktober 2021.
Presiden Jokowi melantik 17 Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh (Dubes LBBP) RI di Istana Negara termasuk mantan Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (KADIN) Rosan Roeslani.
Dalam Channel Youtube pribadinya, Refly Harun memberikan usul agar Ali Mochtar Ngabalin dan Ferdinand Hutahaean untuk dijadikan sebagai Juru Bicara Presiden Jokowi.
Baca Juga: Refly Harun: Fadjroel Rachman Bergembira Sebagai Dubes Kazakhstan Karena Lepas Dari Beban Himpitan
Menurut refly alasannya Jubir Presiden Jokowi itu harus vokal membela pemerintah.
“Jadi Ferdinand Hutahaean, Ngabalin, dan beberapa nama lain. Tapi utamakan dua nama ini untuk jadi Juru Bicara Presiden,”ujarnya.
Refly Harun memberikan alasan lain kalau 2 nama tersebut cocok menjadi Jubir Presiden Jokowi, maksudnya biar jelas sikap istana itu seperti apa.
Baca Juga: Rocky Gerung: Penyataan Gus Yaqut Membuat Posisinya Terancam dan Potensi Untuk Di-Reshuffle
Mau menjelaskan kebijakan pemerintah atau menimpa orang lain serta mengata-ngatain bodoh. Tapi sebenarnya jabatannya tidak High Rangking Officer.
Di samping itu, ia juga menilai Ali Mochtar Ngabalin dan Ferdinand Hutahaean sebagai sosok yang kerap membawa-bawa nama istana ketika memberikan sebuah statement di hadapan publik.
Terlebih lagi dirinya menganggap Fadjroel Rachman sebagai sosok yang lembek apabila dibandingkan dengan Ali Mochtar Ngabalin dan Ferdinand Hutahaean.***