“Jadi dari desa kami ini sangat banyak yang menjadi pekerja migran di sejumlah negara, kebanyakan Taiwan, Hongkong, Jepang dan Arab.Mereka ini memasan olahan mangga. Karena mereka merindukan makanan kampung halamannya. Kalau dikirim mangganya kan busuk jadi ya olahannya yang dikirim,” ungkap Endah yang mengaku sudah ada puluhan perempuan yang diikutsertakan dalam pelatihan olahan mangga.***