Mengenal Beragam Jenis Mangga Lokal di Majalengka

- 22 Oktober 2022, 08:41 WIB
Beragam produk olahan mangga disajikan dalam festival mangga di Kabupaten Majalengka.
Beragam produk olahan mangga disajikan dalam festival mangga di Kabupaten Majalengka. /Zonapriangan.com/ Rachmat Iskandar ZP

ZONA PRIANGAN - Warga Blok Bojongrereng, Desa Putridalem, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka gelar festival olahan mangga sebagai upaya meningkatkan ekonomi masyarakat serta menghindari pembusukan yang lebih cepat ditengah melimpahnya produksi mangga di desa tersebut.

Puluhan perempuan yang sebelumnya telah mengikuti pelatihan pengolahan mangga, memajang produknya masing-masing.

Ada sirup mangga, dodol, keripik mangga, selai, manisan hingga moci dan makanan tradisional dari mangga seperti rujak serut, dan rujak coel dipamerkan di acara festival di perkebunan mangga di Blok Bojongrereng.

Baca Juga: Kejaksaan Negeri Majalengka Tetapkan Dua Tersangka Tindak Pidana Korupsi Pinjaman ke BPR

Di sanapun dipajang belasan jenis mangga yang ditanam masyarakat setempat kemudian diperjualbelikan dengan harga yang sama sebesar Rp 10.000 per kg.

Di luar festival hampir setiap rumah menjajakan mangga di beranda rumahnya juda di jual seharga Rp 10.000 dan bahkan ada yang hanya seharga Rp 7.000 per kg.

Salah seorang warga Kartiwa mengatakan, di kampungnya hampir semua penduduk memiliki pohon mangga bahkan banyak yang memiliki perkebunan mangga hingga berhektare-hektare.

Baca Juga: BMKG: Waspada Curah Hujan pada Oktober hingga Desember 2022 Berkategori Tinggi

Tak heran jika musim mangga produknya melimpah. Sebagian warga ada yang menjual tahunan, ada yang menjual saat berbungan ada pula yang dipetik sendiri dan jual setelah kondisi mangga tua.

Kepala Desa Putridalem Endah Hendrawati mengungkapkan festival olahan mangga di buat untuk mempromosikan Industri Kecil Memengah khusus olahan mangga karena produksi mangga di wilayahnya melimpah melebih desa lainnya di Kabupaten Majalengka.

Luas areal perkebunan mangga mencapai 80 hektare, dengan 17 jenis mangga yang ditanam para petani yang pohonnya sebagian besar sudah tua karena mangga ditanam sejak nenek moyangnya.

Baca Juga: Setelah Enam Hari Melakukan Pencarian, Jasad Raehan Akhirnya Ditemukan oleh Tim SAR Gabungan

Hanya katanya mangga yang digelar pada festival mencapai 22 jenis mangga yang sebagian diantaranya berasal dari desa tetangganya.

“Kalau untuk hasil produksi mangga yang yang paling dominan adalah cengkir dan gedong gincu serta harumanis. Ketika cuaca normal satu pohon mangga produksinya bsia mencapai 1 tonan, sayangnya tahun ini ada perubahan iklim yang signifikan sehingga produk mangga menurun,” ungkap Endah.

Meski demikian menurutnya produk mangga yang keluar dari desanya setiap hari mencapai lebih dari 10 tonan.

Sejumlah bandar besar di Pasirmuncang, Ciandeu, Cijurey hingga Indramayu mendapat suplai dari petani di desanya. Ada juga yang membuka lapak sendiri di Jakarta dan Bandung.

Baca Juga: Dinas Sosial Kabupaten Majalengka Masih Menunggu Data Kuota Tambahan Penerima BLT BBM

Karena melimpahnya produk mangga itu pula, Endang menggelar festival olahan mangga sebagai salah satu promosi mangga yang ada di Majalengka, sekaligus masyarakat luar tahu bahwa di Putridalem memang ada sentra produksi mangga.

Untuk pemasaran olahan mangga sementara ini menurut Endah, sudah dikirim ke Taiwan, Hongkong, Malaysia, Jepang, Arab Saudi, yang konsumennya berasal dari desa sendiri yang bekerja di negara-negara tersebut.

“Jadi dari desa kami ini sangat banyak yang menjadi pekerja migran di sejumlah negara, kebanyakan Taiwan, Hongkong, Jepang dan Arab.Mereka ini memasan olahan mangga. Karena mereka merindukan makanan kampung halamannya. Kalau dikirim mangganya kan busuk jadi ya olahannya yang dikirim,” ungkap Endah yang mengaku sudah ada puluhan perempuan yang diikutsertakan dalam pelatihan olahan mangga.***

Editor: Yudhi Prasetiyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x