Kalau Sungai Citarum Kotor, Kita Harus Membeli Air Bersih Rp 197 Triliun/Tahun

- 11 Juli 2020, 13:32 WIB
 SATGAS Citarum harum memberi penjelasan kepada warga akan pentingnya fungsi Sungai Citarum./ENGKOS KOSASIH/GALAMEDIA
SATGAS Citarum harum memberi penjelasan kepada warga akan pentingnya fungsi Sungai Citarum./ENGKOS KOSASIH/GALAMEDIA /

Untuk penanganan limbah pabrik tekstil, Satgas melakukan pemantauan ke pabrik.

Pabrik nakal yang diketahui membuang limbah cair, saluran pembuangan limbahnya dicor atau ditutup.

Setelah dicor, pabrik diberikan kesempatan untuk memperbaiki IPAL-nya, jika IPAL-nya sudah bagus, coran dibuka.

Baca Juga: Forkopimcam Jatibarang Tinjau Lembur Tohaga Lodaya

"Kami juga melihat ada pabrik yang memiliki IPAL, tapi tak sempurna karena asal ada saja dan tak memenuhi syarat," ungkapnya.

Selama tiga tahun ini bertugas, katanya, Satgas Citarum Harum memantau 110 pabrik yang ada di Kecamatan Majalaya.

Masih ada 3 pabrik yang belum memperbaiki IPAL, sehingga coran saluran limbahnya belum dibuka.

Baca Juga: Tim Gabungan Imbau Masyarakat Tetap Menggunakan Masker

"Sedangkan 58 pabrik lainnya yang sebelumnya saluran limbahnya ditutup, sudah dibuka karena limbah yang keluar dari outlet sesuai baku mutu atau memenuhi syarat," tuturnya kepada wartawan Galamedia, Engkos Kosasih.

Satgas Citarum Harum pun sudah tiga bulan ini melaksanakan pembibitan di lahan kosong di kawasan pabrik PT. Triputra untuk penghijauan di wilayah kerjanya.

Halaman:

Editor: Parama Ghaly


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah