Polres Banjar Ungkap Penipuan Penerimaan CPNS Kementerian Agama

- 28 Juli 2020, 20:45 WIB
Kasubbag TU Kemenag Kota Banjar, H. A.Mubarir,  S.Ag, (kanan) didampingi Kordinator Kepegawaian Kemenag Kota Banjar, Agung, SH.I. (kiri) saat diwawancara KP di ruang kerjanya di Kantor Kemenag Kota Banjar, Selasa, 28 Juli 2020.*/DEDE IWAN/ KABAR PRIANGAN
Kasubbag TU Kemenag Kota Banjar, H. A.Mubarir, S.Ag, (kanan) didampingi Kordinator Kepegawaian Kemenag Kota Banjar, Agung, SH.I. (kiri) saat diwawancara KP di ruang kerjanya di Kantor Kemenag Kota Banjar, Selasa, 28 Juli 2020.*/DEDE IWAN/ KABAR PRIANGAN /

 

ZONA PRIANGAN - Polres Banjar terus melakukan pengembangan kasus dugaan penipuan penerimaan CPNS tahun 2016 di lingkungan Kementerian Agama (Kemenag)  Kota Banjar, Selasa (28/7/2020).

"Saat ini masih proses sidik. Untuk menetapkan alat bukti minimal dua alat bukti. Saat ini masih proses ," ujar Kapolres Banjar, AKBP Melda Yanny.

Pengusutan kasus tersebut, menindaklanjuti pengaduan banyak korban dugaan penipuan CPNS yang bekerja di lingkungan Kemenag Banjar sekarang ini.

Baca Juga: Obat Radang Sendi Bisa Digunakan untuk Perawatan Covid-19

Diantara korban itu, ada guru Madrasah Ibtidaiyah (MI), Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah (MA).

Seorang korban, Surip, menyebutkan, kasusnya  itu tahun 2016. Ternyata, guru yang menjadi korban bukan di Banjar saja, ada juga di wilayah Subang dan Pangandaran.

Kronologisnya, saat itu, AS, seorang ASN Kemenag Banjar tahun 2016 (saat ini sudah pensiun sejak 1 Mei 2019). Menjanjikan menjadi PNS tanpa testing dengan syarat transper uang.

Baca Juga: Kesadaran Menggunakan Masker Masih Rendah, Rawan Terpapar Covid-19

Diantara korban ada yang tranfer sebesar Rp 60 juta sampai Rp 90 juta ke rekening atas nama Bambang Riyanto.

Modusnya, AS menyebutkan uang itu akan ditranferkan kepada SP. Yaitu, seorang PNS yang bekerja di Kemenag Pusat Jakarta.

" Total korban yang terdata sekarang ini, sebanyak 15 orang ," ujarnya.

Baca Juga: Petugas Parkir di Asia Plaza Sumedang Akhirnya Dinyatakan Sembuh dari Covid-19

Di terpisah, Kasubbag TU Kemenag Kota Banjar, H. A.Mubarir, S.Ag, didampingi Kordinator Kepegawaian Kemenag Kota Banjar, Agung, SH.I. mengatakan, diantara korban itu, selain guru madrasah ada juga pegawai di lingkungan Kemenag Kota Banjar.

Terkait status AS, dikatakan dia, benar saat ini bertatus ASN dengan Jabatan Kordinator Kepegawaian Kemenag Kota Banjar.

" AS adalah hanya oknum. Jangan disakompetdaunkeun dengan pegawai Kemenag Banjar yang lain dan sekarang ini ," H.A.Mubarair kepada "KP".

Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Majalengka: Denda Tidak Pakai Masker Program Mengada-ada

Dijelaskan dia, AS saat ini sudah pensiun sejak 1 Mei 2019. AS bertugas di Banjar tahun 2011. AS beralamat Purwokerto.

Terkait perbuatan AS saat itu, mungkin inisiatif pribadi dan dipastikan bukan menjalankan tugas sebagai pegawai Kemenag Banjar.

" Tahun 2016 lalu, tidak ada penerimaan CPNS. Kalaupun ada penerimaan CPNS pada tahun 2018/2019, saat itu pelamar tidak harus bayar. Testingnya pun melalui CAT ," ujarnya.

Halaman:

Editor: Yudhi Prasetiyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x