Hindari Penyebaran Covid-19, Desa Trusmi Kulon Resmi Ditutup

- 29 Juli 2020, 04:45 WIB
 SATGAS Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Cirebon kembali melakukan swab test untuk warga Desa Trusmi Kulon, Kecamatan Plered.*/AGUNG NUGROHO/PR
SATGAS Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Cirebon kembali melakukan swab test untuk warga Desa Trusmi Kulon, Kecamatan Plered.*/AGUNG NUGROHO/PR /

Hal ini karena yang terjadi di Trusmi Kulon terhitung luar biasa karena sekali terdeteksi jumlahnya langsung 16 orang ditambah 1 orang yang menjadi vektor (pembawa virus), yakni pasien nomor 42.

Seperti diketahui, 16 warga Trusmi Kulon seketika terdeteksi positif Covid-19.
Mereka terinfeksi karena ada riwayat kontak dengan pasien 42 yang sempat sakit dan menjalani perawatan di rumah sakit maupun di rumahnya.

Baca Juga: Raih Penghargaan Adiwiyata Provinisi, SDN Gadaraha Berkomitmen Jadi Sekolah Peduli Lingkungan

Ke-16 orang itu, terdiri dari satu keluarga berjumlah 9 orang. Kemudian 1 pembantu rumah tangga, 1 tukang becak yang sempat memijat pasien 42, serta 1 orang kuwu dan 4 aparat desa setempat.

"Alhamdulillah, kondisi 16 orang itu dalam keadaan baik di ruang isolasi di rumah sakit. Tidak ada gejala klinis. Minggu nanti kita akan swab test kedua," tutur Eni.

Sementara itu, petugas dari kepolisian, Tentara Nasional Indonesia (TNI), Satuan Polisi Pamong Praja dan warga, mulai menutup akses ke Trusmi Kulon.

Baca Juga: Ribuan Buruh Tolak Pengesahan RUU Omnibus Law dan Impor Kain

Secara resmi, desa tersebut menjalani pembatasan sosial berskala mikro (PSBM) atau lockdown lokal.

"Seluruh akses ditutup. Warga diminta tetap tinggal di rumah. Tidak diijinkan keluar masuk desa tanpa alasan dan ijin," tutur Camat Plered, Hardomo.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, kecamatan berkoordinasi dengan satgas. Selain Trusmi Kulon, pembatasan, hanya lebih longgar, diperlukan untuk desa tetangga, yakni Trusmi Wetan dan Wotgali.

Halaman:

Editor: Parama Ghaly


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x