Lebih lanjut Wewen mengungkapkan, dengan progres rencana pembentukan desa tangguh bencana itu, diharapkan dapat mengurangi risiko bencana yang diawali di kawasan hulu sungai.
"Mudah-mudahan dengan adanya pembentukan desa tangguh bencana ini dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam melakukan penataan lingkungan dari ancaman bencana," harapnya.
Baca Juga: Bazoga Tambah Koleksi Dua Ekor Kura-kura Ceper, Pakannya Kepala Ayam dan Kangkung
Setelah Desa Drawati, Wewen mengatakan, pembentukan desa tangguh bencana bisa dilaksanakan pula di Desa Sudi dan Desa Pangguh Kecamatan Ibun, Desa Bumiwangi Kecamatan Ciparay, Desa Panyocokan Kecamatan Ciwidey.
Namun dalam pembentukan desa tangguh bencana itu secara bertahap hingga 2021 mendatang, dengan melibatkan komunitas setempat yang peduli terhadap mitigasi bencana.
"Desa-desa tersebut merupakan bagian dari hulu sungai yang berpotensi menimbulkan persoalan lingkungan di desa-desa yang ada di aliran sungai di bawahnya. Misalnya, terjadi banjir dan endapan lumpur," pungkasnya.***