Apple Vision Pro Siap Masuk Pasar Internasional: Inilah Negara Pertama yang akan Mendapatkannya!

14 Mei 2024, 15:46 WIB
Apple berencana untuk membawa Vision Pro ke pasar internasional setelah WWDC di bulan Juni. /Reuters

ZONA PRIANGAN - Sepertinya ini merupakan kabar baik bagi para penikmat teknologi. Pasalnya Apple sedang bersiap untuk menjual headset mixed-reality Vision Pro di luar Amerika Serikat, seperti dilaporkan oleh laman Bloomberg News pada hari Senin, dalam upaya untuk meningkatkan permintaan terhadap produk termahalnya dalam beberapa tahun terakhir.

Produsen iPhone ini telah menerbangkan ratusan karyawan dari tokonya di berbagai negara ke Cupertino, California dan mulai melatih mereka tentang cara mendemonstrasikan headset seharga $3.499 (sekitar Rp56,4 juta) kepada pelanggan.

Apple berencana untuk membawa Vision Pro ke pasar internasional setelah Worldwide Developers Conference (WWDC), yang dijadwalkan berlangsung dari 10 hingga 14 Juni, tambah laporan tersebut.

Baca Juga: Inilah Negara-negara yang Dipilih Apple untuk Peluncuran Vision Pro Terbaru

Pelatihan para pekerja, yang memakan waktu hingga empat hari, melibatkan karyawan dari Jerman, Prancis, Australia, Jepang, Korea Selatan, Singapura, dan China, yang menunjukkan bahwa negara-negara ini akan menjadi beberapa pasar internasional pertama untuk perangkat ini.

Apple tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

Headset Vision Pro diumumkan pada bulan Juni tahun lalu dan mulai dijual di AS sejak 2 Februari.

Baca Juga: Huawei Vision vs. Apple Vision Pro: Duel Seru di Dunia Headset Mixed-Reality

Peluncuran headset di pasar internasional bisa membantu Apple menarik pelanggan pada saat penjualan produk paling populernya, iPhone, sedang melambat.

Setelah antusiasme awal untuk Vision Pro, yang memiliki harga yang cukup tinggi, permintaan mulai melambat menurut para analis.

Pada bulan Maret, CEO Apple Tim Cook dikutip oleh CCTV Finance yang dikelola negara China, mengatakan bahwa Vision Pro akan masuk pasar China daratan tahun ini dan perusahaan akan terus meningkatkan investasi penelitian dan pengembangan di China.***

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters Bloomberg News

Tags

Terkini

Terpopuler