Itu sama artinya, rudal hipersonik China mampu mengelabui sistem pertahanan rudal AS.
Rusia menggunakan “sistem pemboman orbital pecahan” selama Perang Dingin, tetapi kurang maju dan tidak membawa kendaraan luncur hipersonik yang dapat bermanuver.
Jenderal David Thompson, wakil kepala operasi ruang angkasa di Angkatan Luar Angkasa AS, mengatakan AS tidak semaju seperti China atau Rusia dalam senjata hipersonik.
“China telah memiliki program hipersonik yang sangat agresif selama beberapa tahun,” kata Thompson kepada Forum Keamanan Internasional Halifax pada hari Sabtu.
“Sputnik menciptakan rasa urgensi di Amerika Serikat,” kata Jenderal John Hyten kepada CBS News yang dikutip The Sun.
Baca Juga: Gereja Tuhan Yang Mahakuasa China Percaya Yesus Kembali ke Bumi dalam Wujud Seorang Wanita
Awal tahun ini, militer Rusia mengumumkan telah menguji rudal hipersonik yang diklaim mampu menghindari semua pertahanan Barat.
Zirkon yang mematikan dilepaskan dengan kecepatan Mach 7 pada sasaran darat dari fregat Laksamana Gorshkov di Laut Putih di lepas pantai barat laut Rusia.
Zircon telah diidentifikasi oleh TV milik pemerintah Moskow sebagai senjata pilihan Vladimir Putin untuk memusnahkan kota-kota pesisir Amerika jika terjadi konflik nuklir.***