Menurut Linus, sistem tersebut berbeda dengan sistem Fixed Block (konvensional) di mana track dibagi per-section atau blok dan dalam satu blok hanya boleh terdapat satu kereta, sehingga jumlah kereta yang beoperasi menjadi lebih terbatas.
"Perlengkapan sistem pesinyalan ini di sepanjang jalur kereta juga tidak sebanyak pada sistem fixed block, sehingga lebih efisien dalam pengoperasian dan pemeliharaan," katanya.
Baca Juga: Naik Kereta ke Jakarta Sekarang Lebih Mudah, Tidak Perlu SIKM Lagi
CBTC, lanjut Linus, cocok untuk sistem persinyalan kereta di area urban yang membutuhkan sistem angkutan massal yang efisien.
"Penggunaan sistem persinyalan CBTC ini dapat mendukung upaya dalam memberikan pelayanan yang aman, nyaman, dan dapat diandalkan kepada para penggunanya," pungkasnya.***