Petani di Majalengka Mulai Kesal, Pupuk Subsidi Kosong, Sementara yang Mahal Masih Tersedia

6 Januari 2022, 22:06 WIB
Foto ilustrasi petani melakukan pemupukan di sawah.* /zonapriangan.com /Rachmat Iskandar ZP

ZONA PRIANGAN - Sejumlah petani di Majalengka mengalami kesulitan memperoleh pupuk dan mengancam pertumbuhan padi.

Pupuk di tingkat penyalur tempat mereka menggesek kartu tani, sejak akhir tahun sudah kosong.

Jajang petani asal Kelurahan Sinangkasih, Kecamatan Majalengka, mengaku membutuhkan 3 kuintal pupuk untuk tanaman padi dan jagung.

Baca Juga: Cerita Munjul Bangke dan Misteri Cikurubuk Sekitar Waduk Darma Kuningan

Namun sudah hampir dua minggu, pupuk di kios tempatnya membeli kini kosong, yang tersedia hanya pupuk non subsidi.

“Sekarang pupuk yang murah tidak ada, yang mahal ada. Bingung kartu tani jadi tidak berguna," kata Jajang agak kesal.

Hal senada disampaikan petani lainnya Wadi yang mengaku akan melakukan pemupukan kedua.

Baca Juga: Tebing Breksi Masih Menyimpan Hal Ghaib, Jangan Berbuat Tak Senonoh agar Terhindar Petaka

Hanya ketika datang ke kios pupuk dan menggesek kartu, ternyata kuota pupuk miliknya telah ada namun pupuknya belum tersedia. Pupuk katanya baru akan tersedia minggu depan setelah ada kiriman.

Penyalur pupuk Pete dan Een di Kecamatan Cigasong membenarkan kosongnya stok pupuk di kios mereka.

Itu terjadi sejak menjelang akhir tahun tepatnya 24 Desember lalu, akibatnya permintaan pupuk dari petani belum bisa dipenuhi.

Baca Juga: Pedagang Nekat, Menjajakan Barang di Atas Rel Kereta Api yang Masih Aktif

Ketika akhir tahun mereka telah mengajukan permohonan pupuk ke distributor, namun tidak dikirim alasannya akhir tahun tidak bisa dikirim.

Padahal kuota pupuk masing-masing petani ketika dicek melalui ATM masing-masing sudah muncul.

“Kalau kuota pupuk tiap petani ketika dicek di kartu taninya sudah ada, hanya pupuknya yang belum datang,” ungkap Pete.

Baca Juga: Jualan Bala-bala Sangat Menguntungkan, di Pasar Malam New York Harganya Bisa Rp70 Ribu

Pihaknya untuk sementara ini tidak bisa memenuhi kebutuhan petani yang akan melakukan pemupukan kedua ataupun pertama.

Pupuk di kiosnya benar-benar telah kosong, yang masih tersedia hanya pupuk nonsubsidi, itupun jumlahnya terbatas hanya untuk persediaan bagi mereka yang butuh pupuk.

“Pada tanggal 25 Desember lalu petani sudah tidak bisa menggesek kartu taninya untuk mendapatkan pupuk, ketika ditanyakan ke atas, alasanya akhir tahun tutup buku dan pelaporan," tuturnya.

Baca Juga: Ini 25 Orang India yang Sukses Memimpin Perusahaan Ternama, Mulai dari Google, Twitter hingga Microsoft

Sekarang sudah awal tahun menginjak hari ke lima pupuk belum juga datang sementara petani sudah berdatangan meminta pupuk.

“Beberapa kali dikontal, pupuk belum juga datang, sementara petani butuh pupuk untuk mindo (pemupukan ke dua),” tambah Pete.

Pihaknya mengaku sudah menghubugi distributor namun belum ada pengiriman entah kenapa. Dia berharap pupuk bisa segera datang agar kebutuhan petani segera direalsiasi.

Baca Juga: Ini 15 Sunah Rasulullah Muhammad SAW yang Bisa Membuat Rumah Tangga Selalu Harmonis

Hal yang sama terjadi pula di penyalur lainnya, Een yang menyebutkan, paginya dia baru saja menghubungi distributor meminta pengiriman pupuk karena sudah banyak petani yang membutuhkan.

“RDKK juga belum saya terima, tadi ada PPL datang katanya sedang dicopy. Kalau ada RDKK kan jelas nanti tinggal menyesuaikan dengan kuota yang ada di kartu tani masing-masing. Kuota urea per hektare kan 275 kg, untuk NPK 250 kg,” ungkapnya.

Sementara Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Majalengka Iman Firmansyah mengungkapkan, pupuk untuk petani kini sudah mulai didistribusikan ke tingkat penyalur.

Baca Juga: Ada Tiga Jenis Nafsu pada Manusia, Cuma Nomor 3 yang Harus Dihindari

Namun belum seluruhnya terdistribusikan sehingga mereka harus menunggu. Hanya dia memastikan pupik terseedia dalam jumlah yangcukup untuk MT rendeng.

Dia mengatakan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) telah diterima oleh masing-masing penyalur, karena penyerahan pupuk ke petani harus sesuai dengan yang tertera pada RDKK.

Disampaikan Iman, alokasi pupuk untuk tahun 2022 , jenis urea sebanyak 39.682 ton, SP36 sebanyak 5.440 ton, ZA sebanyak 9.553 ton, NPK sebanyak 14.479 ton.

Baca Juga: Azab, Berhubungan Intim di Luar Nikah, Pasangan Ini Jadi Gancet Sulit Dipisahkan

Pupuk organik sebanyak 3.349 ton dan POC sebanyak 951 liter. Pupuk tersebut untuk sasaran tanam seluas 91.883 hektare di tahun 2022.

“Tahun 2021 lalu realisasi tanam mencapai 103.102 hektare. Kami berharap tahun inipun realisasi tanam bisa melebihi tahun lalu, dengan demikian Majalengka bisa menyumbang lumbung pangan nasional,” kata Iman.***

Editor: Parama Ghaly

Tags

Terkini

Terpopuler