Jangan Mengaku Penggemar Cilok kalau Belum Coba Cilok Berbahan Baku Aci Kawung

30 Juli 2020, 10:32 WIB
CILOK Raos produksi Kang Mamang mengandalkan bahan baku aci kawung.*/PARAMA GHALY /

ZONA PRIANGAN - Cilok (aci dicolok) makanan murah meriah yang bisa ditemui di sejumlah daerah.

Cilok bahkan menjadi jajanan semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.

Untuk wilayah Bandung, macam-mcam cilok ditawarkan oleh para pedagang, beberapa di antaranya sudah ada yang punya nama.

Baca Juga: Pemilik Harus Perhatikan 5 Hal Ini saat Knalpot Motor Keluarkan Asap Putih

Namun masing-masing brand cilok punya keunggulan dan daya tariknya, termasuk cilok yang ditawarkan Kang Mamat.

Cilok Raos produksi Kang Mamat dikenal di wilayah Bandung Timur karena bahan bakunya yang agak berbeda.

Berbekal keunggulan bahan bakunya itu, tak heran Kang Mamat punya rasa percaya diri saat menjajakan cilok secara keliling mulai dari sekolah hingga perumahan.

Baca Juga: Manchester City Ajukan Tawaran 20,9 Juta Poundsterling untuk Pemain Sayap Valencia Ferran Torres

Dia sudah 25 tahun menjajakan cilok dari sekolah ke sekolah dan menyusuri permukiman penduduk.

Keyakinan Kang Mamat akan punya pasar tersendiri, karena dia memproduksi cilok lain dari pada yang lain.

Sebagian besar cilok yang beredar terbuat dari aci dengan bahan baku singkong.
Sementara Kang Mamat bertahan dengan cilok berbahan baku aci berbahan baku kawung (aren).

Baca Juga: Santri Pesantren Nurul Iman Rajin Ibadah, Masih Butuh Alquran dan Sarana Belajar

Cilok dengan bahan baku aci kawung dianggap punya nutrisi yang lebih bagus.

Makanya kehadiran cilok Kang Mamat selalu dinanti pelanggannya, mulai dari anak sekolah hingga ibu rumah tangga.

Bahkan orang yang mengerti kesehatan, seperti para pegawai Puskesmas Cipamokolan Kecamatan Rancasari tetap jajan cilok Kang Mamat, dan tidak tergoda dengan cilok lain.

Baca Juga: Jepang Akan Melarang TikTok dan Aplikasi Cina Lainnya

Sebenarnya Kang Mamat bukan asli Bandung. Dia lahir di Banyuresmi Kab. Garut.

Belajar membuat cilok di kampung, Kang Mamat mencoba peruntungan di Kota Bandung. Ternyata cilok buatan Kang Mamat mengena di hati pelanggannya.

Kang Mamat mulai menjajakan cilok sejak pukul 07.00. Dia melabeli cilok produksinya dengan nama Cilok Raos.

Baca Juga: Jack Grealish Harus Tetap Bersama Aston Villa - Setidaknya Untuk Satu Musim Lagi

Sesuai dengan namanya raos (enak), cilok Kang Mamat selain gurih, mudah dikunyah dan dijamin kesehatannya.

Namun, saat ini pendapatan yang diperoleh Kang Mamat mengalami penurunan sangat drastis.

Hal itu bukan karena Cilok Raos produksi Kang Mamat mulai ditinggalkan pelanggannya. Penurunan pendapatan itu akibat adanya libur sekolah.

Baca Juga: Jelang Idul Adha, Pengrajin Tusuk Sate Mulai Kebanjiran Pesanan

"Iya, yang beli berkurang. Anak-anak sekolah yang biasa banyak beli, sekarang libur. Jadi kalau akang lewat sekolah, tidak ada yang memberhentikan. Sekarang mah cuma keliling perumahan saja," tutur Kang Mamat.

Menurut Kang Mamat, pendapat sehari-harinya biasanya bisa mencapai Rp 200.000,00. Kini hampir turun setengahnya.

Kalau bawa uang Rp 100.000 sehari itu sudah untung. Libur sekolah sangat berpengaruh sekali.

Baca Juga: KPK Periksa Saksi, Terungkap Fee Poyek dan Rekening Pejabat Kota Banjar yang Mencurigakan

"Kalau harapan saya mah, situasi sekarang cepat normal kembali. Penyebaran virus corona segera bisa diatasi. Kalau terus-terusan begini, modal akan habis untuk makan dan kebutuhan sehari-hari," ucap Kang Mamat.***

Editor: Parama Ghaly

Tags

Terkini

Terpopuler