Selalu Mendapat Penolakan Ketika Membuat Kartu Kredit, Pria Ini Balas Dendam dengan Bangun Perusahaan Unicorn

- 4 September 2021, 17:58 WIB
Selalu mendapat penolakan ketika membuat kartu kredit, balas dendam dengan bangun perusahaan unicorn.
Selalu mendapat penolakan ketika membuat kartu kredit, balas dendam dengan bangun perusahaan unicorn. /NDTV.Com/

Baca Juga: Jackie Chan dan Joe Taslim Ikut Ramaikan Promo Shopee 9.9 Super Shopping Day!

Paidy bertindak sebagai perantara antara pembeli dan pedagang, membayar pedagang di muka dan menerima uang dari pelanggan nanti. Ini dapat digunakan di mal online termasuk situs Jepang Amazon.com Inc., dan meluncurkan layanan pada Juni untuk pelanggan yang melakukan pembelian dari Apple di Jepang.

Biaya transaksi dari pedagang merupakan bagian terbesar dari pendapatan, diikuti oleh biaya penyelesaian. Biaya keterlambatan menyumbang kurang dari 5% dari pendapatan, menurut perusahaan.

Cummer mengatakan dia mengalami "masa-masa yang sangat gelap" setelah dia meninggalkan Goldman dan jalan sendiri. Dia membentuk Exchange Corp. pada 2008 sebagai pemberi pinjaman peer-to-peer, tetapi bisnisnya tidak berkembang. Dia dan mantan rekannya ketika bekerja di Goldman harus memasukkan lebih banyak uang mereka sendiri untuk mendukungnya.

Baca Juga: Terima Investasi US$32 Juta, Doku Perluas Akses ke Pembayaran Digital melalui Apis Growth Fund II

“Saya meminjam uang dari Ayah saya dua kali untuk membayar gaji,” kenangnya.

Cummer meluncurkan bisnis BNPL pada 2014 dan mengubah nama perusahaan menjadi Paidy pada 2018. Dari perusahaannya ini, Cummer dapat meraup pendapatan hingga $120 juta atau sekitar Rp1,7 triliun dalam putaran pendanaan terbaru pada Maret.

Kini Paidy bernilai $1,2 miliar atau sekitar Rp17 triliun, menurut perusahaan riset CB Insights, yang mengatakan itu salah satu dari enam unicorn yang berbasis di Jepang.

Baca Juga: Penerima Kartu Prakerja yang Daftar Lewat Platform Ini Akan Dapat Pendampingan Hingga Capai Karier Impiannya

Perusahaan menggunakan pembelajaran mesin untuk mengevaluasi risiko transaksi dalam milidetik, dan mengambil risiko kredit itu sendiri, kata Cummer.

Halaman:

Editor: Yurri Erfansyah

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah