Selalu Mendapat Penolakan Ketika Membuat Kartu Kredit, Pria Ini Balas Dendam dengan Bangun Perusahaan Unicorn

- 4 September 2021, 17:58 WIB
Selalu mendapat penolakan ketika membuat kartu kredit, balas dendam dengan bangun perusahaan unicorn.
Selalu mendapat penolakan ketika membuat kartu kredit, balas dendam dengan bangun perusahaan unicorn. /NDTV.Com/

Paidy adalah salah satu operator BNPL utama di Jepang, meskipun pasarnya lebih kecil dari Eropa, AS atau Australia, menurut laporan April dari Japan Research Institute Ltd. Pasar BNPL Jepang diperkirakan mengalami transaksi sebesar 882 miliar yen atau sekitar Rp114 triliun pada tahun fiskal yang berakhir Maret, dan diperkirakan mencapai 1 triliun yen atau sekitar Rp129 triliun tahun fiskal ini, menurut Yano Research Institute Ltd.

Ketika ditanya tentang kemungkinan penawaran umum perdana, Cummer mengatakan perusahaan sedang menjajaki struktur permodalan untuk dapat mengembangkan bisnisnya.

Baca Juga: Pernah Bangkrut di Islandia dan Jamaika, McDonald's Belum Sentuh 100 Negara Termasuk Timor Timur dan Brunei

Transaksi BNPL tahunan di seluruh dunia dapat meningkat 10 hingga 15 kali lipat pada 2025 menjadi lebih dari $ 1 triliun atau sekitar Rp14.274 triliun, menurut laporan bulan Maret oleh CB Insights.

Untuk satu investor veteran Jepang, Paidy juga kemungkinan akan berkembang, tetapi ada pertanyaan tentang berapa lama itu akan berlanjut.

"Ini mungkin akan menunjukkan kinerja yang solid untuk sementara waktu," kata Mitsushige Akino, pejabat eksekutif senior di Ichiyoshi Asset Management Co. di Tokyo.

Baca Juga: Tukang Keripik Pisang Kaget Dibayar Rp500 Ribu, Langsung FYP di TikTok

“Namun, dalam jangka panjang, banyak layanan serupa kemungkinan akan dibuat dan persaingan akan meningkat".

Ditanya tentang kritik terhadap model bisnis, Cummer mengatakan Jepang sudah diatur lebih ketat daripada negara lain karena pengalaman negara itu dengan perusahaan keuangan konsumen yang mengenakan suku bunga besar.

"Kami tidak dalam bisnis memberikan kredit kepada orang-orang yang tidak mampu membayar kami kembali," katanya.

Halaman:

Editor: Yurri Erfansyah

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah