Rasio Kecukupan Modal atau CAR bank bjb Capai 19,19 Persen per 31 Desember 2022, Naik dari Tahun Sebelumnya

- 28 Maret 2023, 20:22 WIB
Ilustrasi ekspansi bisnis
Ilustrasi ekspansi bisnis /Pixabay/

Dengan berbagai indikator positif tersebut, maka dipastikan proses ekspansi kredit akan tetap mampu dilakukan, tanpa perlu menambah modal dengan cara menerbitkan saham baru, alias right issue.
Menurut Drektur Utama bank bjb Yuddy Renaldi, saat ini struktur permodalan bank bjb sangat kuat untuk melakukan ekspansi kredit. Dengan mempertimbangkan perkembangan rasio permodalan perseroan terkini, perseroan meyakini kondisi permodalan saat ini memadai untuk dapat menunjang ekspansi kredit ke depan.

"Karena itu, dengan kondisi keuangan yang kuat dan solid, maka membatalkan rencana agenda Persetujuan atas rencana Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu II (PMHMETD II) Perseroan pada RUPST Perseroan Tahun Buku 2022," jelas Yuddy.

Baca Juga: Singapura akan Memperketat Kontrol Daur Ulang Sepatu Setelah Viral Laporan dari Reuters

Oleh karena itu agenda persetujuan rencana Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu II (PMHMETD II) Perseroan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2022 yang direncanakan akan diselenggarakan pada tanggal 4 April 2023, tidak akan dilaksanakan.

Menurut Yuddy, pihaknya memiliki sejumlah peluang, seperti sebagian besar kantor cabang perusahaan asing menjadi market nichers di wilayah operasionalnya, sehingga ada ruang untuk meningkatkan pangsa pasar, baik dari sisi aset, DPK, maupun kredit.

Yang lainnya literasi keuangan masyarakat semakin meningkat seiring kebijakan OJK dan BI dalam pendalaman layanan keuangan terkait pemanfaatan produk dan jasa keuangan formal seperti sarana menyimpan uang yang aman atau keeping, transfer, menabung maupun pinjaman dan asuransi.

Yang lainnya yaitu kegiatan pelaku ekonomi yang cukup tinggi di Jabar, Banten dan DKI Jakarta merupakan potensi pengembangan perkreditan dan pendanaan.

Dengan berbagai proyek pembangunan infrastruktur, termasuk Proyek Strategis Nasional berada di wilayah kerja Jawa Barat dan Banten, sehingga pihaknya memiliki kesempatan untuk memaksimalkan penyaluran kredit dan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi daerah secara optimal.***

 

Halaman:

Editor: Yurri Erfansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x