Prihatin Banyak Perusahaan Padat Karya Tumbang, Apindo Jabar: Pengelolaan harus Multi Helix dan Profesional

- 11 Desember 2023, 08:10 WIB
Ketua Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) Apindo Jawa Barat, Ning Wahyu Astutik. Prihatin banyak perusahaan padat karya tumbang, Apindo Jabar: Pengelolaan harus multi helix dan profesional.
Ketua Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) Apindo Jawa Barat, Ning Wahyu Astutik. Prihatin banyak perusahaan padat karya tumbang, Apindo Jabar: Pengelolaan harus multi helix dan profesional. /dok. Apindo Jabar/

Menurut Ning, industri padat karya sendiri memiliki persaingan yang luar biasa, bukan saja antar negara bahkan antar propinsi, utamanya terkait upah. Dengan melemahnya pasar, dan persaingan ketat, maka buyer memilih produsen dengan biaya termurah atau yang paling kompetitif.

"Di Jabar sendiri industri-industri padat karya banyak yang adanya di kota atau kabupaten dengan upah yang relatif tinggi. Sehingga hal tersebut yang memicu banyaknya relokasi ke daerah lain dengan upah yang lebih kompetitif dengan infrastruktur yang juga menunjang sehingga mengurangi biaya produksi. Misalnya ke daerah Jateng," ungkap Ning.

Baca Juga: Tanggapi Terbitnya PP 51 Tahun 2023 tentang Pengupahan, Apindo Yakin Investor akan Tanam Modal di Jabar

Sementara itu, lanjut Ning, perusahaan yang tidak sanggup bertahan, mereka tutup permanen. Seperti beberapa perusahaan yang tutup atau relokasi di tahun 2023, diantaranya PT. Dean Shoes di Karawang (Alas Kaki), PT. Besco Indonesia di Karawang (Alas Kaki), PT. Manito World Garment Kabupaten Sukabumi, PT. Eins Trend Garment di Purwakarta, dan PT. Simone Accessary Collection (Cicadas) Garment di Bogor.

Ning pun berharap, pembangunan yang sudah sangat baik dilakukan Presiden RI di Jabar sekarang, bisa dilakukan pemerataan di daerah yang secara upah masih kompetitif, sehingga pengusaha tidak melakukan relokasi keluar Jabar.

"Saya harap para kepala daerah di Jabar paham betul situasi ini sehingga bisa kolaborasi dengan para stakeholders untuk bisa meyakinkan pengusaha tidak relokasi. Kalau ini yang terjadi, pemerintah dirugikan, pekerja dirugikan juga pengusaha menanggung banyak kesulitan. Saya lebih menekankan diciptakannya kondusivitas dunia usaha, misalnya termasuk di dalamnya kepastian dan ketaatan hukum terkait pengupahan," ujarnya.

Disatu sisi, lanjut Ning, memang harus mulai fokus juga pada pariwisata dan ekonomi kreatif dan UMKM. Namun semua butuh proses, dan belum mampu menyerap tenaga kerja yang di lay off oleh industri padat karya.

"Begitu juga fokus pada pengembangan SDM, sehingga nantinya mampu bekerja di sektor industri dengan sistem digital dan teknologi tinggi, yang sekarang sudah mulai masuk di Jabar," jelasnya.

Menurut Ning, Apindo siap membantu pemerintah melakukan mapping kebutuhan SDM di industri-industri yang berinvestasi di Jabar.

"Potensi Jabar luar biasa besar, namun harus dikelola dengan baik, melalui kerjasama multi helix sehingga bisa meraih tujuan sesuai harapan, menuju Jabar juara, Jabar berkah, Jabar hebat, dan Jabar luar biasa," pungkasnya.***

Halaman:

Editor: Yurri Erfansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x