Asam Lambung Naik Bisa Picu Serangan Jantung, Hindari 3 Perilaku Buruk Ini

3 Februari 2021, 11:02 WIB
TERLALU banyak makan bisa memicu naiknya asam lambung.* /Pixabay /Mohamed Hassan

ZONA PRIANGAN - Pemicu asam lambung jadi tinggi, kadang dipicu oleh perilaku kita sendiri.

Padahal jika membiarkan asam lambung jadi tinggi bisa berbahaya, termasuk terjadinya serangan jantung.

Waspadai gejala seperti rasa pahit mulai dari kerongkongan hingga mulut, itu berarti asam lambung sudah naik.

Baca Juga: Lima Merchant ShopeePay Terbaru Minggu ini Siap Dukung Hobi Kamu

Baca Juga: 11 Tentara Angkatan Darat Tumbang Setelah Minum Minyak Rem

Gejala lain yang ditimbulkan oleh asam lambung, yakni bau napas yang tidak sedap serta rasa nyeri pada ulu hati dan dada.

Sebelum terkena serangan jantung, lebih baik mencegah terjadinya asam lambung yang meninggi.

Dikutip dari berbagai sumber, berikut tiga kebiasaan yang memicu asam lambung tinggi yang berisiko pada serangan jantung mendadak.

Baca Juga: UFO Tampakan Diri Sebanyak 10.015 Kali, Terekam CCTV Selama 40 Detik di Langit California

1. Makan dengan porsi banyak

Makan dengan porsi yang banyak dikaitkan dengan peningkatan kadar asam lambung.

Sebagaimana diberitakan ringtimesbanyuwangi.com selumnya dalam artiketl "3 Kebiasaan Penyebab Asam Lambung Tinggi Pemicu Serangan Jantung Mendadak".

Ketika makan dengan porsi besar, perut yang terlalu penuh justru dapat meregang dan memberikan tekananan pada otot kerongkongan.

Baca Juga: Prediksi Profesor Avi Loeb: Sebentar Lagi Pesawat Alien Bisa Dilihat Setiap Bulan

Ketika hal ini terjadi, makan asam lambung akan semakin meningkat yang menimbulkan berbagai gejala menyakitkan.

2. Makan sebelum tidur

Banyak orang dengan kebiasaan makan sebelum tidur. Padahal hal itu mengganggu kesehatan.

Makan dengan jarak tidur yang terlalu dekat justru akan membuat kadar asam lambung tidak terkontrol.

Baca Juga: Warga Bandung Khawatirkan Sesar Lembang, Padahal Ada 13 Gunung Berpotensi Timbulkan Gempa

Peningkatan asam lambung terjadi karena makanan yang sudah masuk ke dalam lambung justru akan kembali naik ke kerongkongan beserta asam dari dalam lambung.

3. Stres

Stres memang bukanlah kebiasaan, akan tetapi stres timbul karena kebiasaan sehari-hari yang tak terkendali.

Perlu Anda ketahui bahwa stres dapat menyebabkan perubahan pada otak yang memicu reseptor rasa sakit, membuat seseorang secara fisik lebih sensitif terhadap sedikit peningkatan kadar asam.

Baca Juga: Tak Pedulikan Sesar Lembang, Pengunjung ke Tebing Keraton Tetap Banyak

Stres juga dapat menguras produksi zat yang disebut prostaglandin, yang biasanya melindungi perut dari efek asam lambung, hingga meningkatkan persepsi seseorang tentang rasa tidak nyaman.

Stres, kelelahan, kurang tidur, dan kebiasaan makan yang tidak tepat dapat menyebabkan lebih banyak perubahan tubuh yang mengarah pada peningkatan asam lambung.

Kebiasaan-kebiasaan sepele tersebut terkadang tidak dihiraukan, akan tetapi kebiasaan tersebut memiliki banyak risiko terhadap berbagai penyakit serius seperti asam lambung yang bisa berdampak pada jantung.

Baca Juga: Ibu-ibu Jangan Minta Cerai, Sesungguhnya Suami Bisa Dijadikan Tameng dari Api Neraka

Bahkan tingginya kadar asam lambung juga memicu petaka lain yang sering tak disadari seperti rusaknya lambung dan sistem pencernaan lain.***(Kurnia Sudarwati/ringtimesbanyuwangi.com)

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Ringtimesbanyuwangi.com

Tags

Terkini

Terpopuler