Cegah Stunting Sejak Dini, Puskesmas di Kabupaten Malang Ini Terapkan Sistem Rujukan Berjenjang

- 28 September 2021, 21:23 WIB
Cegah Stunting Sejak Dini, Puskesmas di Kabupaten Malang Ini Terapkan Sistem Rujukan Berjenjang.
Cegah Stunting Sejak Dini, Puskesmas di Kabupaten Malang Ini Terapkan Sistem Rujukan Berjenjang. /Pixabay/Public Domain Pictures/

“Selama hamil, calon ibu harus sehat, di pantau dengan baik hingga saat melahirkan. Anak yang dilahirkan harus mendapat inisiasi menyusui dini, ASI eksklusif, baru kemudian diberikan makanan tambahan yang sesuai dengan ketentuan,” jelasnya.

Menurut Kartini, upaya ini harus dipahami oleh masyarakat dan juga harus dilakukan oleh masyarakat. Sebab, bagaimana keterlibatan masyarakat dan keaktifan kader dan tenaga kesehatan sangat menentukan keberhasilan program.

“Bagaiamana kita memantau bahwa PMT yang diberikan selama 3 bulan pasti dimakan oleh anaknya, jika tidak dimakan dan sang anak, tidak ada gunanya. Saya sangat berharap dengan kerjasama seperti ini bisa menjadi salah satu gerakan yang besar dan mempercepat penurunan stunting di Indonesia,” tambahnya.

Selain itu Kepala Puskesmas Sumber Manjing Wetan Kabupaten Malang, dr. Dian Rahmawati, mengungkapkan masih banyak masyarakat yang belum paham pentingnya melakukan monitoring tumbuh kembang anak setiap bulan ke Posyandu.

“Biasanya setelah masa imunisasi lengkap, ibu-ibu sudah tidak datang lagi ke Posyandu sehingga ini menjadi kesulitan dalam memonitor tumbuh kembang anak setiap bulan. Selain itu, ibu hamil dan menyusui juga banyak yang enggan mengikuti kegiatan sosialisasi dan edukasi,” ungkapnya.

Oleh karena itu ia berharap setiap desa memiliki nutrisionist yang dapat mengoptimalkan deteksi dini stunting.

Sementara itu Staf ahli HIPPG, Dr Tb. Rahmat Sentika, menekankan penurunan stunting masih dapat dilakukan meski dalam situasi pandemi seperti saat ini.

”Caranya adalah Posyandu harus mampu menemukan yang beresiko akan menjadi gagal tumbuh dan yang sudah baik dicegah agar tidak menjadi stunting," ucapnya.

Karena itu, ungkap Rahmat, penting menemukan anak-anak yang berat badannya tidak naik dalam 2 kali penimbangan dan yang berada di bawah garis merah.

"Bayangkan bila semua puskesmas mampu menemukan anak-anak seperti ini, inilah yang membutuhkan nutrisi dan simulasi dan pemantauan tumbuh kembangnya.” pungkasnya.***

Halaman:

Editor: Yurri Erfansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah