Namun, dengan tambahan yoga, tekanan darah sistolik turun sebesar 10 mmHg, sementara dengan peregangan turun hanya 4 mmHg.
Yoga juga membantu menurunkan denyut jantung dan risiko kardiovaskular 10 tahun menggunakan skor Riski Reynold.
Para peneliti menekankan bahwa meskipun yoga menunjukan manfaat pada pasien-pasien hipertensi, mekanisme yang menyebabkan efek positif tersebut belum dipahami.
Studi ini memperlihatkan bahwa manfaat yoga tidak dihubungkan dengan peregangan sendiri.
Kepala penyelidikan Paul Poirier, MD, PhD, dari Institut Jantung dan Paru-paru Quebec, Universitas Laval, menjelaskan,“Studi ini memberikan bukti manfaat pengobatan non-farmakologis untuk menurunkan risiko kardiovaskular dan pengendalian tekanan darah pada pasien dengan tekanan darah tinggi.”
Baca Juga: Sehabis Kencing Jangan Lupa Berdehem Tiga Kali, Ini Penjelasannya
“Seperti diselidiki dalam beberapa studi, kami merekomendasikan bahwa para pasien untuk mencoba menemukan olahraga yang diminati yang meringankan stres untuk mengelola hipertensi dan penyakit kardiovaskular.
Studi kami menunjukan bahwa praktek yoga terstruktur bisa menjadi penambah lebih sehat pada olahraga aerobik daripada peregangan otot sederhana,” tambahnya.***