Tanpa Jaga Jarak, Masker Kain Tidak Cukup Menghentikan Penyebaran Covid-19

24 Desember 2020, 20:45 WIB
Masker kain hanya mampu memblokir 96,4 persen droplet. /Pixabay/

ZONA PRIANGAN – Para ilmuwan di Universitas New Mexico, Amerika Serikat, telah mempelajari lima jenis masker termasuk masker kain, masker bedah, dan masker N95. Mereka menemukan seluruh jenis masker bisa menghalangi sekurangnya 95 persen droplet dari batuk dan bersin, namun tetap saja masih ada risiko penyakit ini menerobos masker.

Walaupun masker kain mampu menghalangi 96,4 persen droplet orang yang bersin pada jarak enam kaki atau sekitar jarak 2 meter, namun tetap meloloskan lebih dari 1.000 droplet, yang menurut para ilmuwan bisa membawa cukup partikel virus untuk memicu sebuah infeksi.

“Memakai masker akan memberikan cukup pertahanan, namun tidaklah lengkap, terutama perlindungan kepada orang yang rentan,” kata Dr Krishna Kota, profesor di Universitas New Mexico yang memimpin riset ini, seperti dikutip laman dailymail.co.uk, baru-baru ini.

Baca Juga: Kenali 5 Tipe Suami Mahir Berselingkuh, Wahai Para Istri Jaga Jangan Sampai Rusak Rumah Tangga!

Pengetahuan di belakang pemakaian masker belumlah jelas, pada awal pandemi ini otoritas di beberapa negara ragu untuk merekomendasikan pemakaiannya.

Konsensus umum saat ini menyebutkan masker hanya memberikan perlindungan terbatas kepada orang yang memakainya, namun cukup baik menghentikan orang menyebarkan penyakit ini bila orang ini mengidap tanpa mengetahuinya.

Sehelai masker tidak diragukan cukup membantu, namun bila seseorang sangat dekat dengan yang lainnya, tetap masih ada kesempatan penyebaran atau mendekatkan virus tersebut,” ujar Dr Kota. “Tidak hanya masker yang bisa menolong. Tapi masker dan jaga jarak,” tambahnya.

Baca Juga: Ini 5 Jenis Usaha di Kampung yang Bisa Cepat Meraih Untung, Paling Laris dan Sangat Diminati Warga

Untuk studi ini, yang dipublikasikan dalam jurnal Physics of Fluid, tim ilmuwan membuat sebuah mesin yang bisa meniru batuk dan bersin pada manusia. Mesin ini dilengkapi pembangkit udara untuk meniup cairan droplet kecil, seperti yang dikeluarkan dari lubang hidung atau mulut.

Mesin ini diuji coba pada lima jenis masker: masker N95, masker bedah, masker kain, masker kain dua lapis, dan masker kain basah dua lapis.

Para peneliti mengatakan membasahi masker cukup membantu karena serat-serat bahan bisa mengembang, memperkecil ukuran pori-pori tempat masuknya droplet.

Baca Juga: Dengan Kualitas Pelaporan Terbaik, Daihatsu Raih Penghargaan dari Dirjen Bea Cukai

Dari hasil ujicoba, masing-masing masker mampu menghalangi banyak droplet dengan performa terbaik jatuh pada masker N95 yang mampu memblokir 100 persen droplet. Sementara masker kain hanya mampu merintangi 96,4 persen droplet.

Namun, pada jarak kurang dari enam kaki, 3 persen saja droplet sudah cukup membuat seseorang sakit. Masker kain pada jarak tersebut meloloskan lebih dari 1.000 droplet bersin, yang masing-masing bisa mengandung jutaan partikel virus. Sementara masker kain dua lapis bisa meloloskan lebih dari 600 droplet bersin.

Ini berarti bila seseorang menggunakan salah satu masker tersebut dengan jarak cukup dekat dengan individu yang terinfeksi, droplet yang lolos sudah cukup membuat mereka terpapar Covid-19.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: dailymail.co.uk

Tags

Terkini

Terpopuler