Taliban Mengakhiri Perlawanan Pasukan Afghanistan di Pegunungan Panjshir, Amrullah Saleh: Itu Prematur

5 September 2021, 06:33 WIB
Pejuang Taliban siap melakukan serangan ke pasukan Afghanistan yang masih bertahan di pegunungan Panjshir.* /Aljazeera /Ali Latifi

ZONA PRIANGAN - Taliban merayakan kemenangan setelah mengakhiri perlawanan pasukan Afghanistan di Pegunungan Panjshir.

Para pejuang Taliban bersorak sorai seraya menembakan senapan serbu ke udara tanda kemenangan.

Namun, perilaku para pejuang itu, diperingatkan oleh senior di Taliban sebagai tindakan pemborosan membuang amunisi.

Baca Juga: Taliban Akhirnya Menang Perang di Provinsi Panjshir, Tembakan ke Udara Menewaskan Penduduk Sipil

Dalam sebuah tweet, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid meminta pejuang untuk tidak menembakkan senjata ke udara.

Selain dianggap pemborosan amunisi, juga bisa membahayakan penduduk sipil yang terkena peluru nyasar.

Namun peringatan itu terlambat, karea sudah dilaporkan sedikitnya 17 orang tewas dan lebih dari 50 terluka oleh tembakan perayaan itu.

Baca Juga: Taliban Sulit Balas Dendam, Data Pejabat Pemerintah Afghanistan Dikunci Google

Sumber-sumber Taliban mengklaim pejuang mereka telah menguasai Panjshir, sebuah lembah sekitar 50 mil utara Kabul.

Pejuang Taliban gembira dan tembakan terdengar di jalan-jalan ibu kota. Kantor berita lokal melaporkan 17 orang tewas dan 41 terluka, menurut Reuters.

14 lainnya terluka oleh perayaan di Provinsi Nangarhar di timur ibu kota, kata Gulzada Sangar, juru bicara rumah sakit daerah di ibu kota Provinsi Jalalabad, kepada Reuters.

Baca Juga: Sejumlah Pejuang Taliban Tewas Terkena Ranjau Darat dalam Pertempuran di Panjshir

Perayaan itu tidak hanya mematikan, tetapi juga prematur. Desas-desus bahwa Taliban merebut Lembah Panjshir dibantah pasukan Afghanistan.

Dikutip nypost, Mantan Wakil Presiden Afghanistan, Amrullah Saleh mengatakan, pasukannya masih menggempur pejuang Taliban.

“Perlawanan tidak akan tunduk pada terorisme,” kata Amrullah Saleh dalam sebuah video yang dibagikan oleh BBC.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: nypost

Tags

Terkini

Terpopuler