China Siapkan 1.000 Hulu Ledak Nuklir, Persiapan Perang Lawan Amerika Serikat

7 Oktober 2021, 12:48 WIB
Peta lokasi ladang rudal jarak jauh milik China.* /The Sun/

ZONA PRIANGAN - Khawatir dengan perkembangan teknologi militer China, Amerika Serikat menghentikan ekspor bahan bakar radioaktif ke Negeri Tirai Bambu tersebut.

The Times melaporkan, Presiden Joe Biden memerintahkan Komisi Pengaturan Nuklir untuk memblokir ekspor ke China dengan alasan keamanan nasional.

Artinya, Amerika Serikat tidak akan menjual bahan radioaktif ke China General Nuclear Power Group.

Baca Juga: Sarjana Alkitab Ramalkan Kiamat dengan Kemunculan Komet Leonard pada 12 Desember 2021

Penghentian ekspor bahan radioaktif itu menyusul pernyataan media China yang menyerukan peningkatan tiga kali lipat persenjataan nuklir untuk melawan Amerika Serikat.

The Global Times - surat kabar Partai Komunis yang berkuasa, menerbitkan editorial yang menuduh Washington mencoba memicu perang dengan China.

Para pejabat militer China didesak untuk meningkatkan persediaan nuklir negara itu menjadi 1.000 hulu ledak, lebih dari tiga kali lipat ukuran perkiraan saat ini sekitar 300.

Baca Juga: Ritual Sadis Suku Inca, Korbankan Anak Perawan untuk Dijadikan Mumi di Pegunungan Andes

Surat kabar - yang sering dilihat sebagai corong tanpa filter dari Beijing - menyerukan peningkatan untuk mencegah potensi tindakan militer impulsif oleh penghasut perang AS.

Sementara itu China sibuk membangun "setidaknya 250 silo rudal jarak jauh" di tiga lokasi - memicu kekhawatiran perlombaan senjata nuklir baru sedang berlangsung.

Ladang silo rudal China ketiga di daerah terpencil di Mongolia Dalam dilaporkan telah difoto oleh satelit Badan Antariksa Eropa saat Beijing meluncurkan ekspansi nuklir terbesarnya.

Baca Juga: Digigit Kelabang, Penis Pemuda Taiwan Ini Harus Ditambal, Untung Dapat Ganti Rugi dari Asuransi

Asosiasi Kontrol Senjata mengatakan pembangunan nuklir Beijing yang cepat, dapat mempengaruhi Tinjauan Postur Nuklir pemerintahan Presiden Joe Biden.

Organisasi kampanye itu memperkirakan setidaknya 250 silo rudal nuklir jarak jauh di tiga lokasi, lapor The Sun.

Letnan Jenderal Angkatan Udara AS Thomas Buseyre, wakil komandan Komando Strategis AS, memperingatkan China akan menyusul Rusia sebagai ancaman nuklir utama Amerika.

Baca Juga: Ivanka Trump dan Jared Kushner Tak Sungkan Berciuman di Tempat Umum Saat Liburan di Miami

Dia mengatakan kepada forum online: "Akan ada titik persimpangan, di mana jumlah ancaman yang ditimbulkan oleh China akan melebihi jumlah ancaman yang dihadirkan Rusia."***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: The Sun

Tags

Terkini

Terpopuler