ZONA PRIANGAN - Saat NATO menerbangkan jet tempur F-15E Strike Eagles, Rusia justru uji coba rudal anti-kapal selam baru.
Rusia tampaknya tidak kalah siap menghadapi peperangan dengan menunjukkan kekuatan militernya.
Kapal perang Rusia di Laut Jepang berhasil meluncurkan rudal anti-kapal selam baru ke udara sebelum menjatuhkan torpedo.
Baca Juga: Upaya Cegah Pasukan Rusia Masuk Ukraina, NATO Terbangkan Jet Tempur F-15E Strike Eagles dari Rumania
Kementerian Pertahanan negara Rusia mengungkapkan, rudal anti-kapal selam itu diberi nama "Otvet," atau "Answer.".
Rudal itu diluncurkan oleh fregat Marsekal Shaposhnikov Armada Pasifik Rusia dan berhasil mengenai target bawah air, kata para pejabat.
“Rudal anti-kapal selam ditembakkan oleh peluncur universal yang memungkinkan untuk menggunakan rudal jelajah Oniks dan Kalibr,” tambah pernyataan itu yang dikutip rt.com.
Baca Juga: Ini Perusahaan China yang Masuk Daftar Hitam, Ada Lembaga Pengontrol Otak dan Ponsel Pintar Huawei
Angkatan Bersenjata Rusia memang sedang meningkatkan kemampuan pada senjata supersonik.
Kepala rudal Otvet berisi torpedo anti-kapal selam yang kompak dan mandiri.
Ketika rudal telah mencapai targetnya, ia melepaskan torpedo dengan parasut ke dalam air, dan otomatis mencari kapal musuh menggunakan kemampuan sonarnya.
Versi Otvet yang dirancang untuk menargetkan kapal permukaan memiliki jangkauan maksimum 40 kilometer.
Pada bulan Oktober, Angkatan Bersenjata Rusia melakukan uji coba Zirkon pertama yang berhasil.
Zirkon termasuk rudal anti-kapal hipersonik canggih yang mampu berakselerasi hingga Mach-9, atau sembilan kali kecepatan suara.
Baca Juga: Menjelang Kematian Menjemput Ada 6 Tanda yang Dirasakan Tubuh, Ini Penjelasannya
Zirkon dirancang untuk memberikan keunggulan dalam pertempuran laut, memungkinkan pasukan Rusia untuk menargetkan kapal induk musuh tanpa dicegat.
Presiden Rusia Vladimir Putin kemudian mengumumkan bahwa Angkatan Laut akan dilengkapi dengan rudal Zirkon pada tahun 2022.
Dalam sebuah film dokumenter yang ditayangkan di TV Rusia akhir pekan lalu, Putin berpendapat bahwa Rusia telah melampaui seluruh dunia dalam teknologi militer.***