Tentara Ukraina Mulai Terdesak di Mariupol, Volodymyr Zelensky Minta Bantuan Israel untuk Mengusir Rusia

21 Maret 2022, 09:18 WIB
Pasukan Rusia terus menggempur Kota Mariupol.* /Reuters/Mirror

ZONA PRIANGAN - Perang Rusia-Ukraina makin sengit untuk memperebutkan Kota Mariupol yang sangat strategis.

Pasukan Vladimir Putin terus melakukan pengeboman, membuat warga sipil mengungsi. Serangan Rusia juga membuat warga sipil tewas.

Di kubu Ukraina yang berusaha mempertahankan Mariupol, terus mengincar perwira tinggi Rusia untuk jadi sasaran tembak.

Baca Juga: Lukashenko Mengaku Ada Serangan Rudal Ukraina ke Pripyat, Kiev Khawatir Pasukan Belarus Masuk Wilayah Volyn

Namun, Ukraina yang mulai terdesak, ada gelagat minta bantuan Israel untuk mengirimkan tentara dan persenjataannya.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta bantuan Israel dalam mendorong kembali serangan Rusia di negaranya.

Saat ini, Mariupol dibombardir oleh pasukan Rusia selama lebih dari dua minggu, dengan sedikit makanan, air, dan listrik.

Baca Juga: Pasukan Rusia Kembali Terapkan Taktik Penculikan di Kota Kreminna, Wali Kota Vlodymyr Struk Tewas Ditembak

Pertempuran berlanjut di dalam Mariupol pada hari Minggu, kata gubernur regional Pavlo Kyrylenko, dan para pengungsi yang menangis dari kota yang hancur di Laut Azov menggambarkan bagaimana “pertempuran terjadi di setiap jalan”.

Pasukan Rusia membom sebuah sekolah seni pada hari Sabtu di mana 400 penduduk berlindung, tetapi jumlah korban belum diketahui, kata dewan Mariupol.

Al Jazeera tidak dapat secara independen memverifikasi klaim tersebut. Rusia tidak segera berkomentar tentang dugaan serangan itu dan membantah menargetkan warga sipil.

Baca Juga: Serangan Mengerikan, Rudal Rusia Tidak Meledak Menimpa Dapur Rumah Warga Sipil di Kharkiv, Ukraina

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menggambarkan pengepungan Mariupol sebagai kejahatan perang.

“Melakukan ini untuk kota yang damai … adalah teror yang akan diingat selama berabad-abad yang akan datang,” katanya pada Sabtu malam.

Pejabat kota mengatakan sedikitnya 2.300 orang tewas, dengan beberapa dikubur di kuburan massal.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler