Setelah Drone Rusia Melintas di Mariupol, Sejumlah Anggota Resimen Azov Ukraina Mengalami Gagal Napas

12 April 2022, 17:12 WIB
Mariupol telah dihancurkan oleh penembakan Rusia.* /Reuters/

ZONA PRIANGAN - Sejumah anggota Resimmen Azov sayap kanan Ukraina menghadapi serangan aneh dari pesawat tak berawak (drone) Rusia.

Setelah drone Rusia melintas di Mariupol, Resimmen Azov mengeluarkan pernyataan: banyak anggotanya pusing dan gagal napas.

Resimmen Azov kemudian menuduh pasukan Vladimir Putin menggunakan zat kimia beracun yang dijatuhkan lewat drone.

Baca Juga: Kemarahan Vladimir Putin Memuncak, 150 Agen Rahasia Dipecat Termasuk Kepala dan Wakilnya

Dampak zat beracun dirasakan juga oleh sejumlah warga sipil. Gejalanya mirip, yakni pusing dan kesulitan bernapas.

Dugaan penggunaan zat kimia beracun makin kuat, setelah sebelumnya ada pernyataan dari Eduard Basurin, juru bicara Republik Rakyat Donetsk yang pro-Rusia.

Eduard Basurin mengatakan, Kremlin mungkin harus menggunakan senjata kimia untuk menaklukkan Mariupol.

Baca Juga: Suaminya Ditembak, Wanita Ukraina Ini Diperkosa Berulang Kali oleh Tentara Rusia di Depan Anaknya

Itu terjadi setelah beberapa peringatan bahwa Rusia dapat menggunakan senjata kimia untuk memecahkan kebuntuan di Ukraina.

Pemberontak separatis pro-Rusia mendukung Kremlin agar menggunakan senjata kimia untuk mengalahkan para pembela Mariupol.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan kemarin memperkirakan bom fosfor yang mematikan dapat digunakan untuk mematahkan perlawanan.

Baca Juga: Saat Menunggu Evakuasi, Janda Cantik Asal Makariv Ini Diperkosa dan Dibunuh Pasukan Vladimir Putin

Pada Senin malam, Ivanna Klympush, seorang anggota parlemen Ukraina, mentweet: "Rusia 1,5 jam yang lalu menggunakan zat yang tidak dikenal di #Mariupol."

"Korban mengalami gagal napas, sindrom vestib,-ataktis. Kemungkinan besar senjata kimia!" tulisnya yang dikutip Mirror.

"Ini adalah garis merah di luar yang harus menghancurkan ekonomi despotisme. Kami menuntut embargo penuh semua bahan bakar dari #RU & senjata berat 2UA sekarang!"

Baca Juga: Lima Tentara Rusia Perkosa Gadis 14 Tahun Secara Bergiliran, Denisova: Korban Hamil dan Trauma Berat

Inggris sekarang "bekerja segera" untuk memverifikasi laporan bahwa pasukan Rusia mungkin telah meluncurkan serangan kimia di Ukraina, kata Menteri Luar Negeri Inggris, Liz Truss.

Liz Truss menjadi salah satu politisi senior Barat pertama yang berbicara tadi malam ketika Inggris memperingatkan "semua opsi ada di meja" jika senjata kimia dikonfirmasi.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Mirror

Tags

Terkini

Terpopuler